Sensasi Camping di Pulau Pombo Ambon

11

Mengunjungi Pulau Pombo ini sebenarnya tidak ada dalam benak saya ketika mengunjungi pulau rempah-rempah Ambon ini.

Rencana dadakan ini muncul ketika sahabat baru yang menemani saya selama berkeliling di ambon melontarkan sebuah pilihan ke saya waktu itu,

“Gimana kalau kita camping aja di Pulau Pombo, bang?”

Begitulah kira-kira pertanyaan yang terlontar dari mulut sahabat saya itu. Saya pun selalu suka dengan segala sesuatu yang tidak terencana terlebih dahulu seperti itu. Pengalaman saya sebelum-sebelumnya, justru rencana matang seringnya membuahkan kegagalan, alias ‘kematengan’.

Pulau Pombo Maluku
Pulau Pombo Maluku

Rencana dadakan itu akhirnya terjadi juga berkat bantuan dari sahabat-sahabat baru saya di Dharmapala, sebuah organisasi mahasiswa pecinta alam dari Universitas Darusalam. Mereka meminjamkan kepada saya peralatan camping lengkap, mulai tenda peralatan masak dan lain-lain.

Hari itu mungkin hari keberuntungan bagi saya, karena ada dua orang teman lagi yang mau menemani kami ngecamp di Pulau Pombo tersebut. Dengan persiapan yang sedikit, persis pukul 8 malam, kami pun tiba di pelabuhan rakyat Waai, menuju lokasi perahu yang akan kami tumpangi.

Petualangan pun dimulai segera setelah nego harga sewa perahu selesai. Dengan menyewa perahu kecil di malam hari mengarungi perairan Maluku tanpa penerangan apapun serta tanpa alat bantu navigasi. Sungguh sebuah perjalanan yang menantang kala itu.

***

exploring pulau pombo
Exploring Pulau Pombo

Perjalan ke pulau hanya di tempuh dengan waktu sekitar 25 menit, tapi jika siang hari mungkin hanya butuh waktu tempuh cuma 15 menit. Menjelang tiba, perahu kecil yang kami tumpangi sempat kandas karena surut dan pulau ini juga dikelilingi oleh atol yang sangat indah.

Setelah sampai di pulau, masing-masing dari kami bertiga sibuk dengan kegiatan masing-masing. Azhan dengan tendanya, Emen dengan api unggunnya, sedangkan saya sibuk dengan kamera butut saya. Emen dan Azhan adalah dua sahabat baru saya dari Dharmapala. Setelah semua selesai, kopi hangat sudah bisa kami nikmati dengan beralaskan pasir pantai yang putih dan beratapkan langit malam yang penuh bintang.

Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Emen dan Azan teman kemping saya
Emen dan Azan teman kemping saya

Pulau Pombo sendiri adalah kawasan konservasi. Kata Pombo adalah jenis burung yang sering singgah ke pulau ini.

Untuk memasuki pulau ini kita harus mengantongi Simaksi (Surat Ijin Memasuki Kawasan Konservasi) yang bisa di urus di Kantor Kehutanan di daerah kebun Cengkeh. Sahabat saya, Julay—orang dari Dinas Kehutanan—bisa membantu dalam perijinan ini. Hanya dibutuhkan data dan membayar biaya adminstrasi tidak lebih dari 5000 rupiah klo gak salah ingat (2010).

Pantai Pasir Putih diPulau Pombo Maluku
Pasir Putih di pulau Pombo Maluku

Keadaan alam Pulau Pombo dan perairan di sekitarnya mempunyai ciri khasnya sendiri. Pulau Pombo sendiri merupakan salah satu kawasan konservasi sumber daya laut yang penting bagi propinsi Maluku, dan perlu dikembangkan menjadi aset nasional dengan luas tidak lebih dari 1.000ha. Menurut SK. Menteri Pertanian Nomor : 327/Kpts/Um/7/1973 tanggal 25 Juli 197 yang menetapkan pulau Pombo sebagai kawasan suaka alam dengan status cagar alam termasuk daratan, terumbu karang (coral reef) dan lagun.

Camping di Pulau Pombo
Camping di Pulau Pombo

Secara geografis, pulau yang indah ini terletak diantara Pulau Ambon, Pulau Haruku dan Pulau Seram. Namun secara administrasi masuk kedalam wilayah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku tengah. Topografi lapangan kawasan konservasi ini pada umumnya datar dengan ketinggian rata-rata 0-4 meter diatas permukaan laut. Sedangkan keadaan pantainya sendiri merupakan sebuah atol atau circular reef yang melingkari sebuah laguna dan tidak mengurung pulau.

Snorkeling di Pulau Pombo
Snorkeling

Pagi yang indah pun menjelang di mana matahari bersinar dengan cerahnya, dan rasanya hasrat untuk berenang di laguna pulau ini sudah tak tertahankan. Sementara, kedua orang teman saya masih sibuk dengan kegiatan paginya, membuat makan pagi dan kopi panas yang akan terasa nikmat sekali rasanya jika dinikmati di pulau yang indah ini.

Ada banyak sekali terumbu karang yang bagus di pulau ini dengan ikan warna-warni yang lucu. Sedangkan di bagian timur pulau, banyak terdapat karang payung yang sangat indah. Puas berenang teman saya memanggil untuk mengajak saya berjalan keliling pulau. Makin yakinlah saya kalau ternyata pulau ini benar-benar indah.

Terima kasih sahabat, sudah membawaku kesini. Sungguh pengalaman luar biasa yang tidak akan mungkin dilupakan.

***

Sekitar pukul 12 siang, boat yang menjemput kami pun datang. Rasa belum puas menikmati keindahan pulau ini kemudian bergaung. Dalam hati saya berkata, “Pergi untuk kembali lagi ke sini!”.

Banyak terima kasih saya haturkan kepada teman-teman selama mengunjungi Pulau Ambon ini. Mas Inoe, atas motivasi dan semangat-semangatnya. Ibu Ariesca, yang sudah mengenalkan saya dengan Om Julay—sahabat baru di Ambon—terima kasih juga atas supportnya. Kemudian, Emen & Azhan, yang sudah rela membawa saya keliling kota Ambon. Serta tak lupa, Geng Nggragas atas semuanya, dan rekan-rekan yang belum disebutkan, yang selalu menolong saya dalam perjalanan ini.

Baca juga: Teluk Jailolo, Keindahan Maluku Utara Yang Sempurna

***

Cara Menuju Pulau Pombo

Untuk mencapai kawasan Taman Laut Pulau Pombo, dapat ditempuh dengan cara:

  • Berangkat dari Ambon ke Tulehu atau ke Waai atau ke Liang melalui jalan darat dengan waktu ± setengah sampai satu jam.
  • Kemudian dilanjutkan melalui laut dari Tulehu ke Pulau Pombo atau dari Waai ke Pulau Pombo atau dari Waai ke Pulau Pombo atau dari Liang ke Pulau Pombo (15 menit) dengan menggunakan speed-boat pada musim barat. Sedangkan pada musim timur biasanya cuacanya buruk, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama yaitu antara 20-30 menit.

***

Artikel ini merupakan cerita perjalanan saya saat keliling Pulau Ambon, Maluku, medio 2010. Mungkin terdapat beberapa informasi seperti harga yang sudah tidak relevan saat ini.

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts

Leave a Reply