Musim gugur atau autumn adalah hal yang di tunggu-tunggu oleh sebagian orang. Kesan romantis terasa begitu sempurna ketika musim gugur tiba. Muda-mudi yang tinggal di negara yang mempunyai musim gugur sungguh beruntung. Tapi di balik indahnya musim gugur ini, penduduknya harus bersiap menggigil menyambut musim dingin.
Dan ketika ada tawaran dari KTO Jakarta ( Korea Tourism Organization) untuk berkunjung ke Jeju, tanpa pikir panjang langsung saya terima.
Melihat autumn yang orang Amerika lebih suka menyebutnya dengan Fall, adalah kesenangan tersendiri. Melihat dunia mulai menguning kemudian berubah oranye dan akhirnya memerah kemudian gugur adalah sebuah keberuntungan buat saya. Dunia rasanya lebih berwarna ketika autumn tiba. Pohon-pohon yang tumbuh mulai mengugurkan daunnya untuk kemudian berganti dengan daun-daum baru yang muda, segar dan mempunyai kualitias baik dalam berfotosintesis.
Walaupun saya datang sedikit kurang tepat waktu, karana autumn baru saja mulai. Jadi belum semua pepohonan berwarna-warni. Selain itu Jeju juga sedang musim hujan dan dingin. Tapi bagi saya penduduk belahan dunia dengan iklim tropis, menyaksikan iklim yang berbeda dengan negara kita berasal itu sangat menarik sekali.
Bebera pasang muda-mudi juga terlihat asik berjalan-jalan menikmati warna-warni dedaunan lengkap dengan jaket hangat mereka. Aura romantisme memang sangat kuat sekali ketika autum tiba.
Hawa dingin ternyata tidak menyurutkan semangat saya untuk melihat eloknya autumn di Korea. Bareng beberapa sahabat, perjalanan menikmati autumn di Korea ini makin seru. Banyak cerita-cerita yang terekam di lembar-lembar kenangan.
Jadi ingin lihat belahan bumi lainnya di saat musim yang berbeda, semoga.