Si Manis di Kebun Bunga Shikisai No Oka – Jepang Trip #4

11kebun Shikisai No Oka

Dataran Oka-no-machi ini adanya di Kota Biei, Distrik Asahikawa, Hokkaido, Jepang. Hamparan bunga warna-warni seakan mengingatkan saya akan sosok fenomenal yang maju mundur cantik trus jatuh terguling-guling sambil senyum bilang “Ai Fill Free“. Kalian pasti ingat kan, masa-masa fenomenal itu? he he.

Tadinya saya sempat terinspirasi untuk guling-guling manja di area taman bunga warna-warni bak pelangi, seperti warna bendera yang sering berkibar di kawasan Red Light Distric, Amsterdam ini. Untunglah Michiko segera, mengingatkan saya yang hampir saja khilaf.

“Mas, kalau mau selamat pulang sampai ke Jakarta lagi, jangan masuk ke area kebunnya ya, cukup di pingir-pinggirnya saja kalau mau guling-gulingan”

Patung Jerami menyambut kita di kebun Shikisai No Oka

Kira-kira begitulah kalau saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia, soalnya kalian pasti bingung kalau saya quote dalam bahasa Jepang kan ha ha. Gak gitu juga sih sebenernya ucapan Michiko, intinya jangan kayak turis norak di Nusantara yang ngehits di Instagram gara-gara merusak taman bunga hanya demi foto selfie eksis yang gak keren-keren amat itu.

Layer tamannya bagus

Pagi yang cerah sedikit mendung itu, saya dan romobongan Famtrip JNTO Indonesia, berkesempatan untuk menikmati indahnya hamparan bukit warna-warni. Setidaknya ada sekitar 30 lebih jenis bunga yang tengah mekar ditaman bunga itu. Nah yang membuat taman ini menarik adalah, jenis bunga yang mekar itu bisa ganti-gantian. Ini asli lho gaes gak di remoter kontrol. Mentang-mentang Jepang negaranya hebat kalau buat elektronik, trus semuanya dibuat remotenya. Semuanya asli, bikinan Tuhan yang sepertinya sedang tersenyum ketika menciptakan bebungaan yang cantik jelita itu.

“Mas jangan ngelayap jauh-jauh dulu ya, kita mau kliling taman pakai Traktor”

Ujar mbak Nova, Staffnya JNTO yang sabar sekali menghadapi kami yang rewel saat itu, terutama saya dan motuls he he.

Nyiram Jalanan biar gak debu

Mendengar seruan itu, saya hanya mlipir sebentar ke Toilet, berharap di taman bunga ini toiletnya campur, tapi ternyata tetep aja toilet sejenis. Sedikit kecewa sayapun segera bergabung dengan yang lain untuk naik traktor. Eh saya bukannya mau membajak sawah ya dengan traktor ini. Di Kebun bunga ini, traktor disewakan untuk sarana hore-hore para pemalas yang tidak mau jalan kaki muterin ladang bunganya. Saya dan Rio, sang Penyiar kondang itu, memilih dudul paling belakang, menghadap kebelakang, berharap banyak fans yang ngejar-ngejar di belakang traktor, layaknya vokalis kangen band yang super keceh itu. Tapi ternyata malah seekor alpaca yang terenyum melihat saya naik traktor. Mungkin sang alpaca berfikir begini

“Duh,dasar pemalas,katanya mau langsing kenapa lo masih naik traktor juga. Jalan kaki sono, masa kalah sama gue” kata si alpaca dalam hati.

begini nih traktornya

Mendengar ejekan itu, saya sepertinya ingin loncat dari atas bangku paling belakang traktor itu. berlari kearahnya trus meng-uyel-uyel wajahnya yang unyuk itu.

Eh, kalian tau alpaca kan? itu lho hewan yang mirip domba, tapi mukanya imut sangat. Apalagi kalau dia blasteran kayak si Minah yang saya temui dikandangnya. duh primadona sangat dah.

si Alpaca yang menggoda saya

Selain bebungaan yang cantik, perusahaan With You Co.,Ltd yang mengelola taman ini juga menyediakan Alpaca farm. Jadi pengunjung bisa mampir ke kandang Alpaca ini dan bermain dengannya. Alpacanya ramah-ramah lho, bahkan beberapa diantaranya narsis. Namun ternyata ada yang narsisnya kelewatan. Pas saya arahkan lensa kemukanya, eh malah dia asik main anonoh di depan mata dan kepala saya. Mimpi apa coba saya tadi malam harus menghadapi kejadian menyedihkan seperti ini ha ha.

Selalu narsis
Berbuat Anonoh

Sebelum masuk Alpaca Farm, tangan kita disemprot disinfectan, dan kaki wajib dibersihkan alas sepatunya. Tujuannya supaya, si Alpaca tidak ketularan penyakit dari para pengunjung yang datang. Ketika keluar kandang juga kita wajib cuci tangan biar kembali bersih suci seperti pas abis sholat ied dan maaf-maafan gitu. Walaupun minta maafnya juga cuma bradcast an aja.

Si Minah Blasteran yang cantik

Selesai dari Alpaca Farm, kami dikasih free time untuk keliling taman yang aduhai itu. Tak menyia-nyiakan kesempatn, saya langsung berlari keatas bukit yang paling ujung, karena gak mau rugi kan. Tapi lagi-lagi saya dikejutkan oleh banyak kejadian didepan mata. Banyak sekali pasangan yang tengah asik bergandengan tangan, memadu kasih disana. Trus saya cuma gandeng tripod doang, ahhh Tuhan tolong dengarkan doa hambamu ini. Kalau di Alpaca dengar pasti bilangnya gini “LEBAY BANGET SIH MANG!!!” ha ha.

Pedih liatnyaaa gaes
Berduaan di kebun Shikisai No Oka

Aniwey, Kebun bunganya indah sekali. Difoto dari angle manapun, bagusnya gak ketulungan. Warna-warninya sengaja disusun kontras supaya menarik dipandang. Dan musim panas seperti ini, adalah waktu yang cocok untuk menikmati bunga-bunga bermekaran di taman bunga ini. Kalau gak mau ribet jalan, bisa naik traktor kayak saya tadi, bisa sewa buggy (5oo yen atau sekitar Rp 60 ribu). Ada juga Carts (2000 yen atau sekitar Rp 230 Ribu). Kalau Buggy hanya bisa 2 orang, sementara carts bisa sampai 4 orang penumpang. Jadi, mumpung masih musim panas, silahkan datang sendiri dan nikmati keindahan Taman Bunga di kebun Shikisai No Oka ini. yuk ahhh.

 

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts

Leave a Reply