“Kok for mantan sih mas?”
satu pertanyaan dari rekan seperjalanan di Hokkaido ini ketika melihat hasil akhir riasan kue saya. Saya dan beberapa rekan Japan National Tourism Organization (JNTO) Media Trip, memang sedang diajak untuk belajar merias kue. Aktifitas ini kami lakukan di Cookie Craft Studio, Museum Shiroi Koibito di Kota Sapporo, Hokkaido, Jepang.
“Karena kenanganku bersama itu manis banget bang, seperti Cookie yang manis itu.” jawab saya sambil mengenang kenangan-kenangan manis kebersamaan itu.
Drama pagi itu mengantarkan saya untuk menikmati taman Shiroi Koibito ini. Taman yang memadukan antara edukasi dan wisata ini ramai dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dan konon katanya, ini adalah salah satu tempat wisata yang digemari oleh wisatawan dari nusantara.
Taman ini sepertinya memanjakan pengunjungnya yang menggilai coklat. Pas banget buat kamu para penggila coklat. Di museum Shiroi Koibito kita akan menemukan proses-proses coklat diolah. Bahkan untuk masuk museum, kita akan melewati lorong yang didesain seperti lelehan coklat. Di Museum ini kita juga akan banyak belajar bagaimana proses Shiroi Koibito ini diproses. Cookie yang sangat enak ini memang sangat terkenal sekali. Bahkan pabriknya hanya memproduksi satu jenis cookie ini saja.
Di Museum ini juga kita bisa menemukan mushola, tempat ibadah umat muslim. Seperti penjelasan Michiko, guide saya selama trip ini, bahwa taman ini adalah tempat yang paling digemari oleh wisatawan dari Malaysia dan Indonesia. Jadi kebutuhan sarana ibadah memang dibangun supaya pengunjung betah berlama-lama berada di taman ini.
Selain sejarah coklat dan cookie, kita juga diajarkan bagaimana menghias cookie. Satu lembar kue berbentuk hati diserahkan para petugas yang ada di Cookie Craft Studio kepada kami. Masing-masing dapat satu lembar kue hati dan beberapa batang “pena” yang berisi coklat. Pena inilah yang nanti akan digunakan untuk menghias kue yang tadi dibagikan. Dan kami semua sibuk memikirkan desain riasan apa yang akan digambar pada permukaan kue itu.
Saya malah teringat mantan ketika lihat kue yang manis-manis itu. Jadilah riasan “for mantan” itu. Setelah selasai, kue dikumpulkan untuk dikeringkan dan dipacking, karena akan jadi kenang-kenagan dari Cookie Craft Studio buat kami para peserta trip ini.
Untuk masuk ke Cookie Craft Studio, kita harus dalam keadaan bersih. Celemek dan topi cheef dibagikan. Tangan juga harus di cuci dulu, supaya kue yang kita hasilkan bersih dari kuman-kuman.
Tidak hanya melulu tentang kue dan coklat ditaman ini. Kita juga dimanjakan dengan bangunan-bangunan yang di desain kuno, lengkap dengan taman-taman bunga yang indah dinikmati pas musim panas seperti ini. Setiap beberapa jam sekali juga ada parade boneka mekanik karnaval coklat. Jadi kalau ada rencana ke Saporo, mampirlah ke taman ini. Buktikan sendiri lezatnya Shiroi Koibito. Saya jamin kenangan-kenangan manis pasti akan meluncur dengan tanpa diundang, semanis cookie berbentuk hati. Selamat mengenang kenangan-kenangan manis bersamanya ya, he he.