Pada hari kamis siang yang cerah, pemandangan danau dengan air biru cerah, tersaji di depan mata saya sungguh menawan hati. Sebuah destinasi wisata yang kini tengah digemari oleh masyarakat Jepang, terutama di Hokkaido.
“Di jalan ini biasanya macet lho, kita beruntung hari ini lancar” Michiko menjelaskan dengan pengeras suara mini yang ada di dalam bis yang saya dan beberapa teman tumpangi dalam acara JNTO Indonesia Famtrip ini.
Bis yang saya tumpangi bergegas mencari parkiran yang nyaman. Sementara saya tengah sibuk menyiapkan peralatan lenong yang akan saya bawa tampil di pinggir danau itu.
Aoiike namanya, namun masyarakat sini lebih mengenalnya dengan blue pond. Sepertinya tidak asing sih pemandangan seperti ini.
Ternyata benar, bagi kalian yang pernah menggunakan OSX Mountain Lion, pasti kenal dengan pemandangan ini. Tempat ini terkenal sejak ada fotografer lokal dari Kamufurano mengabadikan dan menayangkannya di media lokal.
Sejatinya, kolam biru ini terbentuk akibat adanya bendungan yang sengaja dibangun pemerintah untuk melindungi penduduk dari aliran lumpur vulkanik yang keluar dari gunung api Tokachi pada 1988.
Galian yang dipakai untuk membangun Bendungan itu akan digunakan untuk menampung aliran lumpur vulkanik. tapi akibat bangunan bendungan itu, akhirnya aliran air juga terbendung dan merendam hutan datarana rendah, hingga terciptalah kolam yang indah menawan hati ini.
Saya jadi berfikir, ini kalau ada di Indonesia pasti brandingnya jadi berubah gini
“Kolam Biru cantik yang bisa bikin awet muda”
Biasanya kan destinasi wisata air model-model seperti ini, pasti ada embel-embel awet mudanya. Padahal sudah berpuluh sumber air saya datangi. Juga telah mengikuti panduan awet muda yang saya dapat dari kitabnya pama Brama Kumbara, yang terjatuh pada saat naik burung garuda yang Google mapsnya error di dalam iklan es krim itu. Tapi ya tetep aja hanya jiwa saya yang senantiasa muda, wajah tetep butuh masker Korea he he.
Lalu kenapa warnanya biru terang? muncul pertanyaan dibenak saya. Apakah prosesnya seperti danau-danau Kaolin yang ada di Belitung, atau seperti kolam bekas galian pasir di Tangerang itu? atau malah hasil pipisnya butho cakil yang abis mabok pakai sabun pencuci piring yang punya warna biru terang seperti itu? ternyata jawabannya tidka gaes.
“Campuran air dari atas gunung api Tokachi itu membentuk koloid (campuran zat heterogen). Jadi koloidnya menjadikan air terlihat biru,” kata Michiko menjelaskan ketika melihat saya menghitung kancing baju untuk kira-kira jawaban mana yang benar.
Waktu yang tepat untuk menikmati blue pond ini adalah pas summer seperti ini. Sinar matahari akan masuk dan memancarkan warna biru terang. Namun terkadang juga terlihat biru agak gelap, tergantung pancaran sinar matahari yang menyinari. Pohon-pohon pinus yang meranggas ditengah blue pond ternyata makin membuat blue pond ini terlihat cantik menawan hati.
NB : Kalau mau kesini jangan bawa alat mandi dan FLoating ya gaes. Jangan tanya kenapa, tapi plis jangan ya jangannn.