Perayaan imlek di Nusantara memang selalu meriah. Beberapa kali saya berkesempatan mengabadikan keriuhan perayaan itu di berbagai tempat. Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, tempat pilihan saya untuk melihat keriuhan perayaan adalah di klenteng Petak Sembilan Glodok, dan klenteng Boen Tek Bio di pasar lama Tangerang. Klenteng-klenteng ini sudah ada sebelum penjajah masuk ke negeri ini. Dan perayaan Imlek selalu ramai di lokasi ini.
Hiasan berwarna merah menyala, memenuhi komplek-komplek pecinan yang ada di seluruh penjuru nusantara.
Menurut cerita sesepuh klenteng yang ada di Boen Tek Bio, ada makna dari warna merah dan petasan yang biasa di gelar saat imlek tiba. Dahulu kala, masyarakat Tionghoa yakin akan keberadaan mahluk Nian. Biasanya mereka hidup di dasar laut atau-pun di pegunungan. Setiap awal tahun biasanya dia keluar dari persembunyiannya untuk mengganggu penduduk, tanaman kebun dan hewan ternak.
Agar tidak di ganggu oleh Nian, biasanya masyarakat Tionghoa kala itu meletakkan sesajen di muka rumah mereka. Pada suatu hari masyarakat melihat Nian lari terbirit-birit ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang berpakaian merah. Nah sejak saat itu, ketika tahun baru tiba, semua masyarakat Tionghoa menghias rumah dan jalanan dengan segala sesuatu yang berwarna merah, dan menyalakan petasan. Berdasar cerita rakyat tersebut, si mahluk Nian ini takut dengan petasan dan segala sesuatu yang berwarna merah.
Terlepas dari mitos tersebut, saya suka sekali dengan kemeriahan menjelang Imlek. Pasar-pasar juga mulai menjual pernak-pernik untuk kebutuhan Imlek.
Nah akan menambah pengalaman ketika kita menikmatinya di negara yang berbeda. Tahun ini perhelatan Imlek atau tahun baru China akan digelar pada tanggal 8-9 Februari 2016. Menjelang tanggal itu, negara tetangga itu akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Imlek ini. Jalanan dan beberapa tempat pasti akan tampak meriah dengan hiasan lampion yang beraneka rupa. Dari lampion-lampion tradisional hingga yang berbentuk naga panjang juga akan menyala meriah di malam hari.
Menarik sekali ketika bisa menikmati gegap gempita kemeriahan pergantian tahun di negeri tetangga itu. Apalagi Singapura terkenal dengan negara yang tertata apik dan berteknologi, pasti kemeriahan itu akan semakin menarik minat para wisatawan dari luar seperti saya. Untuk ikut menikmati keriuhan yang terjadi disana. Beragam fasilitas juga sudah di persiapkan untuk perjamuan malam tahun baru ini. Jadi jangan khawatir akan fasilitas pendukung dari perayaan tersebut. Hotel dan segala macamnya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk menyambut hari besar ini.
Nah ngomongin soal hotel di Singapura, ada hotel keceh nih gaes yang kebetulan lagi ada promo untuk melewatkan Tahun Baru Imlek di Singapura. Mandarin Orchad Singapura sedang mengadakan promo kalau kita menginap dari sekarang hingga 8 Februari 2016 nanti, bakal ada hadiah menarik Menginap Gratis di Akhir Minggu di kamar Presidential Suite. Paket hadiah sudah termasuk sarapan pagi, Wi-fi, kupon Me@OUE senilai $50 dan tiket bus untuk tur kota. Nah menarik kan, info lengkapnya silahkan klik
Kalau urusan penginapan sudah beres, ada beberapa hal mengapa kita harus mengunjungi Singapura ketika perayaan Tahun Baru China di gelar. Selain karena beberapa objek wisata menarik, tentunya disaat perayaan Imlek di Singapura akan terlihat lebih meriah. Ada beberapa tradisi Imlek yang biasa di lakukan oleh warga Singapura. Dan biasanya tradisi-tradisi ini di wariskan turun temurun oleh nenek moyang mereka. Beberapa tradisi yang biasanya wajib mereka lakukan ketika malam tahun baru tiba itu diantaranya adalah:
1. Makan malam bersama
Ini adalah tradisi yang sampai saat ini masih di lalukan oleh warga keturunan Tionghoa di Singapura. Makan malam tradisi ini, biasa mereka lakukan di rumah saja. Biasanya memang sekaligus sebagai ajang reuni keluarga. Terutama bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang jauh dari rumah. Menu utama dari ritual makan malam bersama Tahun Baru ini biasanya menyajikan beberapa macam menu. Tapi ada menu wajib yang harus ada ketika perayaan malam tahun baru ini. Pangsit, menu ini biasanya selalu ada tiap acara makan malam bersama di tahun baru ini. Hal ini berdasarkan kebiasaan dulu bahwa Pangsit ini penting di China utara. Menurut kepercayaan mereka, Pangsit perlambang kesejahteraan. Mayoritas warga Tionghoa, melakukan malam bersama di pergantian tahun ini di rumah masing-masing, bukan di restoran. Duh pasti menarik kalau bisa ikutan merasakan keseruan di salah satu keluarga disana.
Selain Pangsit, biasanya menu-menu kue tradisional juga ada di meja makan. Kue-kue mungil yang di buat dari tepung beras ketan ini beraneka rupa dan rasa. Sebagai kudapan pelengkap, kue-kue ini juga bisanya sebagai obat kangen buat keluarga-keluarga yang tinggal di kota dengan serba kepraktisan seperti Singapura.
2. Kembang Api
Mitos bahwa Nian takut akan kembang api dan bunyi ledakan ternyata masih di percaya hingga kini. Itu kenapa biasanya pas malam tahun baru China tiba, petasan dan kembang api akan di gelar ketika malam pergantian tahun. Kepercayaan masyarakat Tionghoa di Singapura bahwa kembang api dapat mengusir kejahatan. Satu hal lagi keyakinan mereka tentang kembang api bahwa siapa orang yang menyalakan kembang api di tahun baru akan mendapatkan keberuntungan. Nah sekarang pesta kembang api di Singapura tentu sudah di dukung oleh teknologi mutakhir, jadi pasti keren, dan spektakuler.
3. Shou Sui
Ritual ini juga masih berkaitan dengan mahluk jahat yang biasa datang pada saat malam pergantian tahun tiba. Biasanya setelah makan malam bersama dan perayaan kembang api, sebagian anggota keluarga tetap berjaga. Karena menurut cerita rakyat yang mereka percayai, pada saat-saat itulah mahluk Nian yang jahat itu akan keluar dan mengganggu manusia dan hewan ternak. Jadi ritual Shou Sui ini sampai sekarang biasanya masih tetap di lakukan setiap pergantian tahun Cina ini.
4. Angpaw
Nah tradisi ini adalah salah satu tradisi yang sangat di sukai anak-anak dan remaja yang belum menikah. Dulu sewaktu masih bekerja di Pekanbaru, bos saya yang orang Taiwan sering kali memberikan sebuah amplop merah yang berisi beberapa lembar ratusan ribu. Sesuai tradisinya, Angpaw ini diberikan oleh orang dewasa atau pasangan yang sudah menikah kepada anggota keluarga yang masih remaja dan anak-anak.
Biasanya juga diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa uang dalam amplop merah kecil itu akan menakan kejahatan pada anak-anak, membuat mereka tetap sehat dan memberi mereka umur panjang.
Nah beberapa hal diatas menarik bukan. Itu hanya beberapa saja, masih banyak yang bisa kita lakukan di Singapura ketika perayaan Tahun baru China di Gelar. Tradisi-tradisi ini biasanya di lakukan oleh warga keturunan Tionghoa di Singapura ketika tahun baru china tiba.
Jadi tunggu apalagi, segera merahin kalender kalian, dan susun rencana mau kemana saja nanti di Singapura.
Selamat Berlibur.