Bersua Kakaban bersama Fantasy

11

Cuaca terasa sangat terik siang itu. Langit biru berpadu dengan birunya laut di cakrawala terlihat begitu memukau. Sementara di sebuah dermaga kayu terlihat beberapa speed boat berlabuh. Dan yang membuat saya makin bersyukur bisa mengunjungi pulau itu adalah, air lautnya yang jernih, sehingga dari atas speed boat saya bisa melihat dasar lautnya.

Welcome to Kakaban
Welcome to Kakaban

“Selamat Datang di objek wisata pulau Kakaban kabupaten Berau” setidaknya itu yang saya baca diatas gerbang yang terbuat dari kayu sebelum memasuki pulaunya. Yess, saya sedang berada di sebuah pulau yang mempunyai danau purba.

Danau Kakaban sendiri terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu ketika zaman peralihan Holosin. Jadi danau ini umurnya sudah hmmmm entahlah, makanya dikenal sebagai danau prasejarah juga. Danau yang memiliki luas sekitar 5 kilometer persegi ini, sekilas tidak beda dengan danau-danau yang adala lainnya. Terlihat dari permukaan berwarna hijau, ini juga mungkin dipengaruhi oleh adanya tumbuhan air yang tumbuh di dasarnya.

Dermaga kayu di danau kakaban
Dermaga kayu di danau kakaban

Yang membedakan danau di pulau Kakaban ini dengan lainnya adalah isinya. Begitu kaki saya menyentuh air rasanya ingin segera nyebur saja. Sejuk segar rasanya, pas lah dengan terik panas yang sedang menyengat siang itu. Begitu menyeburkan diri, saya baru lihat fenomena alam yang sering dibicarakan orang. Terlihat banyak sekali ubur-ubur yang sedang asik berenang disana.

Pertama melihat ubur-ubur sebanyak itu agak gimana gitu rasanya. Memang sih menurut penelitian dan orang-orang yang sudah pernah berenang disana, ubur-uburnya unyuk dan tidak menyengat. Nah kenapa di otak ini terbersit fikiran seperti ini yak “Ada gak ya? Diantara ubur-ubur ini yang khilaf trus masih menyimpan sengatan dahsyatnya? Tapi ternyata setelah berjam-jam saya berenang mereka masih bersikap unyuk dan jaim.

Asik berenang bersama ubur-ubur yang gak menyengat di danau kakaban
Asik berenang bersama ubur-ubur yang gak menyengat di danau kakaban

Ada yang lucu dari tingkah polah ubur-ubur ini, ketika dia kecapekan mungkin, eh pada nyantai di dasar danau diantara tumbuh-tumbuhan yang hidup didasar danau. Sesekali bergerak seperti sedang membenarkan posisi istirahatnya. Ternyata tidak hanya manusia ya yang kecapekan, ubur-ubur juga bisa bobok-bobok siang seperti itu ha ha.

Dari atas dermaga kayu kecil yang sengaja dibuat, danau Kakaban terlihat indah. Dikeliling oleh bukit-bukit karang dan tumbuhan hijau membuat pesona danau ini makin memancar. Dan tanpa menyia-nyaiakan waktu saya abadikan dong panorama alam yang indah ini dengan gadget idola saya, si mungil MITO A75 Fantasy2. Kembali saya membuktikan kehandalan kamera 12MP dari handphone dengan androit kikkat terbaru ini.

Snorkling di depan pulau Kakaban ini Keren
Snorkling di depan pulau Kakaban ini Keren
Jernih kan
Jernih kan

Ternyata tidak hanya danaunya yang asik, perairan di sekitar dermaga mendaratnya speedboat juga memiliki pesona underwater yang asik banget. Ikan-ikan kecil berenang-renang riang gembira. Warna-warni ikan-ikan ini terlihat sempurna karena air lautnya memang benar-benar jernih.

Sungguh sebuah siang yang sempurna, dan perasaan bangga sudah lahir di bumi Indonesia makin tebal. Proud to be Indonesian.

Jernih
Jernih
Siap nyebur snorklingan
Siap nyebur snorklingan
Dermaga kakaban
Dermaga kakaban
Sisi di samping dermaga
Sisi di samping dermaga
Banyak peedboat berlabuh
Banyak peedboat berlabuh
Jernih kan
Jernih kan

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts