Aula yang tidak terlalu besar di museum Balaputra Dewa yang ada di palembang ini tiba-toba riuh. Tidak seperti biasanya, ketika memasuki ruangan museum biasa kita disambut oleh hening dan larik-larik sejarah yang terkadang membuat anak-anak sekarang cepat bosan dan enggan untuk datang ke museum.
Sejatinya tarian zapin ini juga bukan hal asing bagi saya. Pernah hidup di beberapa tempat dengan penduduk mayoritas melayu, membuat saya mengenal lebih banyak seluk beluk budaya dan adat istiadatnya. Nah siang itu, ketika Salam pembuka Zapin di haturkan, kenangan itu kembali melambung. Sebuah kenangan yang mengingatkan saya akan kota tempat saya pernah menimba ilmu dan besar dulu di pesisir Melayu.
Di beberapa daerah Melayu, zapin biasa di tarikan sebagai tari pergaulan. Biasanya tarian ini mengambil cerita tentang kisah muda-mudi melayu dalam kesehariannya. Sangat menarik memang kalau kita ingin tau lebih banyak tentang tari zapin ini.
Dahulu tarian zapin hanya di tarikan oleh kaum lelaki saja. Terlebih Zapin Kipas yang di tarikan oleh beberapa penari siang tadi. Kipas yang di pakai itu perlambang sebagai perisai yang akan melindungi mereka dari segala marabahaya yang menghadang.