Ajakan dari mas Ismu dan mbak Wida, duo dedengkot di CI (Conservation International) untuk ikut “turun ke jalan” rasanya sayang untuk di lewatkan.
Sorong sedang di guyur hujan sore itu, namun hujan ternyata tidak menyurutkan niat para peserta karnaval untuk memeriahkan acara ini. Sebuah acara yang merupakan rangkaian acara-acara seru menjelang Natal. Karnaval Santa Klaus. Benyak sekali peserta yang hadir, hal ini bis akita lihat dari nomor urut yang di bawa oleh masing-masing kelompok yang berperan serta memeriahkan karnaval dalam rangka menyambut Natal itu.
Yang menarik dalam rangkaian karnaval itu adalah hadirnya sosok Santa klaus dan Pit hitam. Hampir semua peserta mengenakan dress code warna merah sesuai dengan seragam sang Santa Klaus. Satu hal yang patut diacungi jempol buat temen-temen di Conservation International Sorong, selain ikut memeriahkan acara tersebut, teman-teman yang ikut “turun ke jalan” ini juga sambil membersihkan sampah sepanjang perjalanan. Sefiin sang travelmate saya dalam program “Raja Ampat Volunteering” ini juga tak mau ketinggalan, ikut “turun ke jalan” bareng teman-temen CI.
Pencanangan Bulan Natal dan Lomba Karnaval Santa Claus ini adalah untuk memperingati dan menyambut Hari Kelahiran Yesus Kristus ke Dunia.
Acara karnaval ini menyusur jalan protokol di kota Sorong, dan berakhir di halaman kantor Walikota Sorong.
Walaupun saya Muslim, tapi saya bisa ikut merasakan gegap gempita perayaan karnaval ini. Bukankah berbeda itu INDAH.
Selamat Menyambut Natal Saudaraku…