Menyusuri lorong demi lorong yang ada di kawasan kota lama semarang ini seolah saya di bawa kembali pada puluhan tahun yang lalu, pada jaman nya kawasan ini pastinya sangat ramai oleh berbagai aktifitas penghuninya, di tilik dari kemegahan bangunan nya kawasan ini tentunya dibangun denga tata letak kota yang sempurna, namun sedikit disayangkan karena perubahan iklim yang terjadi di negeri kita tercinta ini akhir-akhir ini jika air laut sedang pasang maka sebagian dari kawasan indah kota lama ini terendam oleh air laut yang meluap.
Kota yang terkenal dengan pelabuhannya sejak jaman Belanda ini menyimpan banyak keunikan, semarang merupakan pusat industri, perdagangan dan pemerintahan yang mengatur 34 kota dan kabupaten lainnya, secara geografis semarang dibagi dengan dua iklim, kota yang beriklim panas terletak di pesisir pantai utara jawa dan kota yang beriklim dingin terletak di lereng gunung Ungaran.
Berkunjung ke semarang bisa anda mulai dengan berkeliling di Kota lama semarang atau kawasan yang diberi julukan Oude staad, kawasan ini memiliki luas 70ha, dilihat dari letak geografisnya kota ini terpisah dengan daerah lainnya maka pada jaman dulu kota ini di juluki sebagai “little netherland” mungkin karena bentuk kota lama ini mirip dengan Negara Belanda yang berada pada ketinggian 0.5-5 meter diatas permukaan laut.
Dikota lama ini sendiri banyak sekali peninggalan bersejarah yang bisa kita jumpai, diantaranya adalah greja tua peninggalan jaman Belanda dan Portugis yang bernama Greja Blenduk, karena bentuk kubahnya yang setengah lingkaran, gereja ini dibangun pada tahun 1750-an yang merupakan mascot dari kawasan tersebut, berarsitektur tinggi dan megah. Bagunan ini berbentuk segidelapan lengkap dengan mimbarnya yang berbentuk cawan gantung dengan tangga kayunya..balkonnya juga dibangun dengan interior yang unik dan indah…