Birunya langit dengan awan berarak dan birunya laut dengan pantai pasir putihnya yang indah seolah menyatu dalam bentang cakrawala yang indah. Pemandangan itulah yang saya lihat ketika saya menginjakkan kaki pertama kali di pantai ini, namanya Pantai Maluk.
Disebut demikian, karena letak pantai ini berada di kawasan kecamatan Maluk. Untuk mencapainya dari ibukota NTB mataram tidaklah susah, ada kendaraan umum yang malayani rute Mataram-Maluk dengan waktu tempuh sekitar 6jam perjalanan.
Di antara perjalanan itu harus menyeberang dengan kapal Fery selama 1,5 – 2 jam, yaitu di pelabuhan Kayangan (Lombok) menuju pelabuhan Pototano (Sumbawa). Sedangkan dari pelabuhan Pototano ke Maluk sendiri memakan waktu hamper 2 jam perjalanan dengan jarak tempuh sekitar 60km.
Jangan khawatir, walau perjalanan yang ditempuh cukup panjang dan melelahkan, namun pemandangan yang dilewati sungguh indah sehingga tanpa terasa kita sudah sampai di kota kecamatan Maluk.
Pantai yang membentang luas ini sejatinya adalah sebuah Teluk, sehingga ombak juga tidak telalu besar dan kondisi seperti ini cocok sekali untuk berenang di lautnya yang jernih ataupun bermain kano yang banyak disewakan di pantai ini.
Duduk santai di pinggir pantai sambil menikmati keindahan pantai dan menu masakan laut yang tersedia dipantai ini juga memberikan sensasi tersendiri bagi kita yang menikmatinya. Sembari melihat anak-anak penduduk sekitar sedang asik bermain di pantai yang bersih dan indah.
Pantai Maluk sendiri sebenarnya sudah sangat terkenal di forum-forum selancar dunia karena ombaknya yang khas, yaitu Super Suck.
Julukan Super Suck ini dikerenakan ombak yang menuju daratan terepecah oleh sebuah tanjung, yang oleh masyarakat setempat terkenal dengan nama tanjung Ahmad, terletak di ujung teluk Maluk yang indah ini.
Pecahan ombak yang menggulung hingga mencapai ketinggian 2 meter inilah seolah menantang nyali para peselancar dunia untuk menaklukannya.
Fasilitas di teluk Maluk ini menurut sudah tertata rapi, saya bisa menjumpai beberapa warung makan dengan menu utamanya adalah olahan hasil laut. Toilet pun sudah bersih namun jumlahnya masih minim sekali. Mushola, bangku-bangku buat duduk di pinggir pantai, penyewaan kano dan papan surfing, namun saya tidak melihat adanya pancuran bilas bila kita habis bermain di laut.
Pembangunan fasilitas-fasilitas umum yang ada di pantai ini tidak terlepas dari campur tangan PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT). Perusahaan inilah yang mulai memberdayakan masyarakat sekitar pantai untuk lebih peduli lagi terhadap pantai Maluk ini yang apabila di kelola dan dijaga dengan baik, bukan tidak mungkin akan mengalahkan ketenaran pantai Kuta maupun pantai Sanur di Bali, suatu saat nanti.
Waktu saya berada di atas bukit di ujung teluk Maluk saat jalan menuju spot Super Suck, terlihat ada kapal layer yang berlabuh di teluk tersebut. Setelah bertanya ke Oom Nanang—teman saya yang bekerja di Newmont—kapal-kapal itu ternyata berlayar dari Bali dan mengantarkan para wisatawan untuk berselancar di Pantai Maluk. Selesai bermain selancar, mereka naik kembali ke atas kapal dan akan pergi dari area pantai. Ya, cuma mau berselancar saja.
Sangat disayangkan sekali, bukan?
Jika saja pengelolaan pantai ini lebih ditingkatkan, mungkin para wisatawan mancanegara itu akan tinggal di Maluk lebih lama lagi. Masyarakat pun akan mendapatkan keuntungan, dapat diberdayakan untuk mengelola penginapan atau rumah-rumah makan yang dibutuhkan para wisatawan selama mereka berada di kawasan pantai.
Tak terasa waktu sudah tengah hari, saya bersama kedua teman pun memesan hidangan laut di salah satu rumah makan yang ada di pinggir pantai. Menu siang itu adalah kakap merah baker dan semangkuk sayur khas Maluk serta segelas jus mangga.
Tak menunggu lama akhirnya pesanan semua datang dan tanpa tunggu lama semua makanan yang terhidang ludes dalam waktu singkat. Maluk yang indah walau sebelumnya tidak ada rencana traveling kesini.
Semoga kedepannya pantai ini semakin berbenah diri demi menyambut para wisatawan yang datang. Ya, semoga!
Cara ke Pantai Maluk:
- Airport Mataram – Pool Damri yang melayani rute Mataram Maluk.
Pool Damri—Maluk, melewati penyeberangan fery Pelabuhan kayangan – ke pelabuhan Pototano di Sumbawa. - Lanjut lagi perjalanan ke Maluk atau jika tidak mau repot dan salam rombongan 5-7 orang bisa menyewa kendaraan dari Mataram.
***
Cerita perjalanan ke Pantai Maluk di Sumbawa Barat ini merupakan perjalanan saya medio tahun 2010 yang lalu. Mungkin beberapa informasi sudah tidak relevan lagi saat sekarang.