Letaknya yang tidak jauh dari pantai Kuta membuat pantai ini mudah di capai. Hanya sekitar 10 menit berkendara kita sudah sampai di sebuah tanjung yang indah dengan hamparan pantai pasir putih yang membentang.
Sungguh sebuah panorama alam yang luar biasa. Air laut terlihat tergradasi dari warna hijau tosca ke biru gelap yang manandakan bahwa laut sudah dalam. Di kanan kiri tanjung ini terlihat pantai landai dan dangkal dengan air yang sangat jernih. Sangat cocok sekali untuk berenang ataupun aktifitas air lainnya. Sementara itu tanjung nya sendiri berupa sebuah bukit yang indah sekali.
Pemandangan yang ditawarkan dari atas bukit ini akan mempesona bagi siapapun yang manikmatinya. Hamparan rumput yang membentang di ats bukit juga seolah melengkapi indahnya panorama siang itu. Sementara itu terlihat beberapa warung kecil yang menjual minuman dan makanan ringan bagi para pengunjung pantai ini.
Kalau kita mau berjalanan menaiki bukit yang ada di ujung pantai Tanjung aan ini, sebuah keindahan akan kembali kita dapatkan. Batu karang yang tagak berdiri membentuk pola jamur kuping karena bagian bawahnya terlihat lebih kecil dari pada bagian atas atau puncak batu itu.
Namun beberapa teman saya menyebut batu itu adalah Batu Payung. Karena letaknya yang tersembunyi di balik bukit membuat batu ini kurang begitu populer. Bahkan ketika saya bertanya kepada penduduk sekitar mereka juga jarang yang mengetahuinya.
Rasanya saya betah sekali berlama-lama di lokasi ini. Batu-batu dengan bentuk yang spektakuler itu berpadu dengan birunya langit dan jernihnya air laut memanjakan mata siapapun yang menikmatinya.
Buat kalian pada pemuja senja, di sini juga tempat yang tak kalah menarik untuk melihat semburat warna membara di langit ketika senja tiba. Aura damai dan menenangkan keteika saya rasakan ketika senja hadir. Lengkap dengan nyanyiannya yang ditinggahi suara ombak kecil menghempas pasir dan bebatuan di pantai. Ah enggan rasanya beranjak dari tempat itu.