Mudik asik dengan Samsung NX2000

11

Mudik adalah sebuah rutinitas yang selalu di nanti oleh para perantau. Berkumpul dengan keluarga merayakan kemenangan di hari nan fitri nikmatnya tidak bisa di ukur dengan alat ukur apapun. Gelak tawa hingga lirihnya suara tangis di hari nan fitri adalah penggerak semangat para kaum urban ini berlomba-lomba mencari rejeki untuk dibawa mudik.

Banyak sekali cara mudik yang bisa di tempuh. Armada laut darat dan udara senantiasa bersiap untuk menyambut membludaknya para pemudik yang akan memadati masing-masing jalur angkutan umum itu. Selain itu mudik juga bisa di lakukan dengan kendaraan pribadi, tak ayal jika musim mudik tiba ruas jalan yang menghubungkan kota-kota besar di pulau Jawa di penuhi oleh kendaraan pemudik.

Mudiknya Motorannn
Mudiknya Motorannn

Jika tahun-tahun sebelumnya saya sudah mencoba menggunakan berbagai macam moda transportasi, mudik kali ini saya akan mencoba sesuatu yang beda, apakah itu? Ya kali ini saya akan mudik menggunakan sepeda motor. Dari dulu pengen banget mudik asik seperti ini. Bebas berhenti dimanapun saya ingin berhenti. Bebas motret dimanapun saya ingin motret sepanjang perjalanan. Banyak sekali hal-hal menarik yang saya temui selama perjalanan.

Sepanjang perjalanan jari saya kok rasanya gatel untuk memencet shutter. Perjalanan sejauh 589km ini saya tempuh selama 20jam perjalanan. Namun total waktu ini sudah termasuk waktu-waktu istirahat. Hampir di setiap ketemu spot bagus saya berhenti untuk sekedar melepas penat dan memotret keadaan sekitar tempat saya beristirahat.

Dengan jarak tempuh sepanjang itu, tentu segala sesuatunya harus saya persiapkan dengan matang. Pertimbangan untuk barang bawaan juga benar-benar saya perhatikan. Saya tidak mau jika nanti di perjalanan saya malah dibuat kerepotan sendiri.

Mudik kali ini memang saya buat seasik mungkin. Perjalanan saya juga semakin lengkap dengan kehadiran sebuah kameran mungil (gak mungil-mungil amat juga sih) tapi lumayan simple dan tidak banyak makan tempat di list barang bawaan saya, Samsung NX2000. Saya cukup menempatkan nya di tas pinggang yang kecil sehingga saya bisa mengambilnya dengan mudah jika sepanjang perjalanan menemukan spot bagus untuk di foto.

Saya meninggalkan Tangerang tepat pukul 5.30 pagi. Semuanya masih lengang di jalanan keluar komplek perumahan yang saya tinggali. Namun begitu sepeda motor sudah memasuki jalan utama, jumlah kendaraan sudah mulai banyak. Apalagi ketika sudah memasuki cawang menuju Bekasi, sudah banyak para pemudik sepeda motor yang memadati jalanan utama jalur utara itu.

Pemandangan sepanjang perjalanan
Pemandangan sepanjang perjalanan

Beberapa kali sepeda motor saya hentikan untuk sekedar melepas penat yang mulai menggantui perjalanan panjang ini. Banyak sekali tempat yang bisa kita singgahi sepanjang perjalanan. Rumah-rumah penduduk juga banyak yang di sulap jadi tempat peristirahatan gratis buat pemudik, selain itu para penduduk setempat juga membuka warung-warung dadakan untuk membantu pemudik mendapatkan makanan. Pom bensin juga terlihat seperti layaknya pasar, semua tumpah ruah dengan tujuan sama merayakan kemenangan idul fitri di kampung halaman bersama keluarga.

Sampai di Pekalongan hari sudah menjelang gelap, dan badan juga rasanya sudah penat sekali. Akibat jalur mudik yang macet mengakibatkan badan ini cepat sekali lelah. Konsentrasi juga sudah sedikit terganggu, akhirnya saya memutuskan untuk bermalam terlebih dahulu di kota Pekalongan. Mas komar salah satu sahabat saya yang kebetulan tinggal di kota batik itu mempersilahkan saya ketika saya ingin numpang bermalam di rumahnya.

Kopi Tahlil with mas Komar di Pekalongan
Kopi Tahlil with mas Komar di Pekalongan

Sebelum berangkat pulang kerumah ternyata saya diajak menikmati segelas kopi Tahlil. Kopi khas pekalongan yang di campur dengan rempah-rempah sehingga selain rasanya yang lezat, kopi Tahlil juga memiliki beberapa khasiat.

Pagi menjelang, dan perjalanan panjang ini ternyata belum berakhir. Kembali menyusuri sudut-sudut keidahan negeri ini lagi sepanjang perjalanan. Entah sudah berapa kali juga motor ini saya hentikan karena tidak tahan untuk mengabadikan keindahan yan saya lihat dengan kamera Samsung NX2000.

Kota demi kota, kabupaten demi kabupaten saya lewati hingga akhirnya tepat waktu dzuhur tiba saya sudah berada di kampung halaman. Dan perjalanan panjang ini pun berakhir untuk sementara waktu. Badan terasa begitu penat sekali. Hingga ingin rasanya untuk segera merebahkan diri di kasur.

Mudik adalah saat yang tepat juga untuk bisa mengeksplore lebih potensi-potensi apa yang ada di daerah kampung halaman kita. Hal ini juga saya lakukan ketika saya mudik ke kampung halaman saya di Pati, Jawa tengah. Dengan sebuah kamera Samsung NX2000 hitam saya, banyak sekali sudut-sudut keindahan di kota pensiunan ini bisa saya abadikan. Mulai dari waduk Seloromo, waduk Gunung rowo,  dan beberapa sudut-sudut keindahan lain di kota ini.

SAMSUNG CSC
Sunset di Kampung Halaman saya PATI

Fitur-fitur yang tersemat dalam kamera ini sangat membantu saya dalam mengabadikan keindahan-keindahan yang saya lihat. Namun yang membuat saya senang menggunakan kamera ini adalah fitur Panorama dan HDR nya. Kedua fitur ini menurut saya adalah fitur paling SMART selain kemudahan autoshare yang di tawarkan kamera mungil ini. So yuk asik-asikkan bersama Samsung NX2000.

#all pictures taken by SAMSUNG CAMERA NX2000

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts

Leave a Reply