Kisah Awal Menjejak Negeri Sakura – Jepang Trip #1

11

Pesawat JAL yang saya tumpangi dari Jakarta sudah mengudara dengan cantik, layaknya seekor burung bangau yang indah mengepakkan sayapnya. Sementara itu saya masih asik meliarkan pandangan ke-seantero ruangan didalam pesawat.

Pagi di Bandara Soetha

Tampak beberapa pramugari dengan senyum ramahnya menawari saya minuman. Pilihan saya Selalu jatuh pada pramugari paling manis yang membawa Ocha. Jadi selama 8 jam penerbangan, perut saya penuh dengan Ocha, hanya karena ingin melihat senyum manis si embak pramugari itu.

Sesaat sebelum landing di bandara Narita Jepang

Sampai di Narita International Airport, hari sudah sore. Setelah proses imigrasi yang gak ribet, saya melenggang dengan santainya menuju tempat pengambilan bagasi. Sebelum keluar dari lokasi pengembilan bagasi, masih harus ada proses selanjutnya, yakni custom.

Mabok Ocha, jadi semuanya tampak indah

Beberapa pertanyaan standart didalam formulir yang harus kita isi, diserahkan dalam tahap ini. Seperti mau berapa lama di Jepang, Tinggal dimana, pulang tanggal berapa, mau tidur sama siapa aja selama di jepang, harus diisi sejalas-jelasnya. Eh yang mau tidur sama siapa aja itu gak ada di formulir sih, itu pikiran jorok saya aja ha ha.

“mau ngapain di Jepang kang” tanya kaka Cantik dengan seragam garang di pintu keluar custom.

“liburan aja kok neng” saya jawab sambil melempar senyum paling manis.

“yakin hanya liburan aja kang” si eneng mulai menelisik gara-garang tertulis dipaspor saya dengan pekerjaan tukang poto keliling.

“iya neng, hanya liburan aja kok akang disini. kalau eneng mau nemenin hayuk atuh, akang tunggu dipojok ruangan sepi itu” jawab saya yang dibalas senyum manja si eneng.

Akhirnya kedua insan ini bertemu di pojok ruangan sepi yang tidak bisa dilihat oleh siapapun. Hal yang terjadi selanjutnya adalah apa yang ada di pikiran anda semua, ketika dua insan muda yang tengah dimabuk asmara bertemu di sebuah ruangan remang-remang dan sunyi.

Cari yang ginian kalau mau ambil duit

Tapi sepertinya itu hanya khayalan adegan-adegan yang sering muncul di JAV atau VIVID aja. Pada kenyataanya, setelah beberapa pertanyaan random saya jawab dengan cepat cekatan dan sesingkat-singkatnya, saya-pun melenggang keluar pintu pemeriksaan dengan hati riang gembira, karena sebentar lagi akan melihat indahnya negeri Jepang yang konon katanya ceweknya cantik-cantik dan makanannya enak, ehh.

menu sarapan di JAL

Tapi malang dialami oleh salah satu sahabat saya. Seorang jurnalis yang saking asiknya tidur di dalam pesawat, dia lupa mengisi secara lengkap data-data di formulir yang dibagikan di pesawat tadi. Alhasil harus masuk kandang dengan pertanyaan yang pasti agak gak mengenakkan. Dulu juga pernah mengalami, ketika awal-awal melakukan perjalanan keluar negeri. Gara-gara salah isi salah satu kolom saja, saya harus menghadapi rentetan pertanyaan yang sangan menelisik. Untunglah mas Baban keluar dengan selamat sentausa tanpa harus mengalami drama kisah saya diruangan sepi tadi.

Michiko Sasayama, guide saya warga Jepang, sudah menyambut dengan satu karangan bunga mungil dan tulisan Welcome To Japan, JNTO Indonesia Famtrip di pintu keluar kedatangan. Dia menyapa satu persatu peserta famtrip yang tidak terlalu banyak itu. Hanya 6 orang saja team yang berangkat barengan, termasuk saya.

“kalau mau tukar uang, sebaiknya disini saja, soalnya takunya di Hokaido agak susah” Michiko menjelaskan. Saya dan Motuls, salah satu peserta trip ini juga akhirnya nyari ATM yang ada logo seven eleven bank-nya. Soalnya menurut keterangan, atm inilah yang paling gampang dan biaya tariknya paling murah dibanding yang lain. Ada menu bahasa Indonesianya lagi di ATM.

Karena jadwal Transitnya hanya sebentar, makanya Nasi kotak, tapi asli ini Uwenak banget gaes

Setelah mencoba beberapa kali, ternyata ATM BCA baru saya yang warna gold tidak terbaca di mesin ini. Padahal dulu waktu main-main keluar negeri juga biasanya tarik di ATM aja, karena takut dengan berita-berita miring money changer di tanah air. Setelah beberapa kali nyoba akhirnya saya yakin bahwa ATM ini tidak bisa menarik uang. Sementara motul dengan ATM dari bank yang sama, namun jenisnya masih yang lama, bisa menarik uang. Ya sudahlah ya akhirnya saya minjem Motuls untuk narik uang Yen lebih banyak, bekal saya jalan-jalan di Hokkaido nanti.

Enjoy Jepang kawan

Setelah proses semuanya selesai, saya pindah ke pintu keberangkatan domestik. Pemeriksaan sih standart aja. Laptop di keluarin dari dalam tas, semua isi kantong celana dikeluarin. Powerbank juga dikeluarin diperiksa oleh petugas AVSECnya bandara ini. Oh ya powerbank saat ini dilarang masuk kedalam bagasi, jadi harus dibawa ke cabin.

Bersiap terbang ke Hokkaido

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya panggilan boarding pun datang. Saya bergegas masuk kepesawat, karena sudah penasaran dengan cantiknya Hokkaido di musim panas seperti ini. Dan penerbangan saya petang itu, diantarkan oleh senja yang sungguh menawan hati. Kembali saya mengudara dengan pesawat Japan AirLine diantara awan-awan senja yang manawan hati ini. Kira-kira tiga jam penerbangan ini bakal bolak-balik minum Ocha lagi gak ya? jawabannya ada dicerita selanjutnya.

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts

Leave a Reply