Uap dari air kolam mengepul terus-menerus, seolah tiada pernah berhenti. Sorak-sorai pengunjung kolam pemandian air panas Ciater juga beberapa kali terdengar di telinga saya. Semua terlihat gembira. tak terkecuali kami, grup ala-ala yang menistakan diri pindah dari kolam air panas private yang di peruntukkan tamu Sari Ater Hotel and Resort, menuju ke kolam pemandian air panas umum.
Hanya satu alasan yang membuat kami semua tergerak untuk pindah adalah, di kolam pemandian resort terlalu sepi dan rapi ha ha.
Malam yang dingin adalah waktu yang tepat, untuk menikmati pesona kehangatan dari kolam air panas alami yang ada di lereng gunung Tangkuban Perahu itu.
Semburat pagi hadir melalui celah-celah kamar Sari Ater Hotel and Resort yang saya dan Ariev Rahman tempati. Lelah selama perjalanan menuju lokasi ini kemarin, terbayar dengan tidur nyenyak, setelah berendam air panas tadi malam.
Sebenarnya saya sudah mendapatkan jatah kamar sendiri di Sari Ater Hotel and Resort ini, Tapi dengan dalih “kerja bareng” dikamarnya ariev bareng mumun juga, akhirnya saya memilih untuk tidak kembali kekamar. Selain karena malas juga takut terbangun kesiangan, karena tepat pukul 07:00 kami rombongan FamTrip dari Kementrian Pariwisata akan memulai kegiatan.
Bandung selalu mempesona. Berkali-kali menyusuri setiap jengkal tanahnya, selalu saja saya dibuat takjub dengan pesonanya. Pesona Bandung tidak hanya memukau pejalan lokal seperti saya. Banyak sekali wisatawan dari luar yang juga rela meluangkan waktunya demi manikmati keindahan panorama alam yang ada di bagian barat pulau Jawa itu.
Tepat jam 07:00 kami semua berkumpul di Restoran Sari Ater Hotel and Resort, untuk menikmati hidangan santap pagi di samping kolam pemandian air panas. Agenda pagi ini adalah tour di lokasi Sari Ater Hotel and Resort ini.
Dengan menumpang di sebuah mobil shuttle yang tidak berjendela, saya dan beberapa blogger lokal serta tamu undangan para blogger dan sosial media influencer dari beberapa negara, mulai berkeliling menikmati sejuknya suasana di Sari Ater Hotel and Resort ini. Luas lokasinya kurang lebih sekitar 30 Ha. Beberapa tempat di sulap jadi perkebunan sayur mayur dan beberapa kolam pemandian air panas juga.
Yang menarik saya di alam terbuka Sari Ater Hotel and Resort ini adalah, air terjun Curug Jodo dan Camping Ground yang disewakan. Jarang-jarang saya menjumpai air terjun yang airnya hangat mengalir. Jernihnya air terjun curug Jodo ini membuat beberapa sahabat blogger dan sosial influencer dari negara-negara lain, tak kuat menahan kuasa untuk tidak nyebur.
Camping Ground yang ditawarkan Sari Ater Hotel and Resort ini juga asik sepertinya. Dengan beberapa pilihan tenda, kita lebih leluasa untuk menentukan kapasitas tenda yang akan kita sewa. Lengkap dengan kasur dan selimut tebal, Pasti seru sekali melewatkan malam yang dingin dalam tenda seperti itu.
Kurang lebih satu jam, tur keliling lokasi Sari Ater Hotel and Resort ini berlangsung. Tibalah saatnya saya dan rombongan harus berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke spot selanjutnya, Gunung Tangkuban Perahu.
Bis melaju melewati perkebunan teh di kanan kiri jalan. Sebuah gerbang besar menyambut kami memasuki area objek wisata Gunung Tangkuban Perahu.
Setelah berganti kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan kecil menuju kawah. Yang saya suka dari gunung Tangkuban Perahu ini, kita tidak perlu bersusah payah untuk mencapai puncak kawahnya. Dan ini juga di amin-i oleh beberapa sahabat baru saya yang berasal dari beberapa negara.
Suasana cukup ramai pagi itu, karena bertepatan dengan akhir pekan. Biasanya lokasi-lokasi wisata di seputaran Bandung ini akan ramai di datangi pengunjung, ketika musim akhir pekan tiba.
Beberapa Blogger dan sosial media influencer terlihat sibuk mengabadikan keindahan alam yang tersaji. Dan kalau sudah berkumpul seperti itu moment untuk mengabadikan foto bersama sulit di bendung.
Tidak terlalu lama kami berada di Tangkuban Perahu. Setelah semua berkumpul perjalanan dilanjutkan kembali menuju Pasar Terapung yang ada di wilayah Lembang. Berada di wilayah sejuk, Pasar terapung ini juga menjadi incaran para wisatawan ketika mengunjungi Bandung.
Konsepnya adalah, para penjual jajanan berada di atas perahu kecil. Sementara pembeli bisa membeli dari darat, atau kalau mau merasakan sensasi lain, pembeli bisa menyewa perahu untuk berkeliling dari satu penjual ke penjual lainnya. Saya dan Fahmi kebetulan mendapatkan kesempatan untuk bermain perahu sambil menikmati panorama alam yang ada disana.
Menu makan siang yang di sajikan ala Sunda, di sebuah bangunan rumah adat Jawa Barat, semakin melengkapi perjalanan kami siang itu. Dengan di iringi gamelan, kami menyantap habis menu yang tersaji dari Pasar Terapung yang ada di Lembang ini.
Sore menjelang, perjalanan harus dilanjutkan kembali menuju kota Bandung. Bis kembali menyusuri jalanan basah memasuki kota Bandung. Di beberapa sudut kota, saya mendapati spanduk-spanduk selamat datang kepada para delegasi Konferensi Asia Afrika. Kemeriahan juga terlihat di beberaoa sudut kota menyambut event akbar peringatan 60 tahun Konferensin Asia Afrika tersebut.
Kalau dulu para delegasi berunding untuk mengasilkan beberapa keputusan penting, sekarang saya dan teman-teman yang ada di dalam trip ini juga berusaha menjadi tuan rumah yang baik dari blogger dan sosial media influencer yang berasal dari beberapa negara. Semoga para tamu dalam trip ini bisa menikmati Pesona Bandung, yang juga merupakan salah satu bagian dari kampanye Wonderful Indonesia yang selama ini di gaungkan oleh Kementrian Pariwisata.