Trip ke Karimunjawa, Melihat Pesona Keindahan Pulau yang Tersamar

11Sunset di Karimun Jawa

Bus yang membawa kami dari Jakarta untuk Trip ke Karimunjawa pun berangkat saat malam mulai menjelang. Perjalanan panjang ini akan kami tempuh kurang lebih 12 jam hingga tiba di Kota Jepara yang menjadi pintu masuk ke Kepulauan Karimun Jawa.

Tepat pukul 06.00 pagi kami sampai di pelabuhan penumpang Kartini di samping objek wisata Taman Kartini Jepara.

Namun, tak berapa lama lagi kami akan menghadapi sebuah perjalanan yang cukup panjang lagi menuju Karimun.

 

Asal mula nama Karimunjawa

Sebelum kita jauh menjelajah keindahan di gugusan pulau Karimun Jawa ini, saya ingin bercerita kembali tentang asal mula nama Karimunjawa.

Mendengar nama Karimun Jawa, sontak pikiran saya melayang kembali ke masa kecil yang mana pada saat itu setiap malam menjelag tidur kakek sering bercerita tentang kisah keteladanan Wali Songo.

Wali Songo adalah para penyebar agama Islam di pulau Jawa. Salah satunya adalah Sunan Kudus (Jafar Shodiq). Seingat saya, nama Karimun Jawa sendiri berasal dari kisah keluarga ini yang ceritanya sudah beredar dan diyakini oleh masyarakat hingga kini. Karena kebetulan saya menghabiskan waktu kecil tidak jauh di daerah Sunan Kudus menyebarkan ajaran Islamnya, jadi kakek tahu benar cerita ini.

Pada masa itu hampir seluruh wilayah Jawa masih menganut ajaran Hindu dan Budha. Nah, Sunan Kudus ini memiliki cara yang diangapnya jitu untuk meraih hati masyarakat Jawa untuk memeluk Islam, yakni melalui metode dakwah dengan Gamelan (alat musik tradisional jawa) dan Gending (lagu-lagu jawa).

Cara tersebut ternyata jitu, banyak gending-gending yang di ciptakan olah Jafar Sodiq di terima masyarakat, dan di setiap gending yang beliau ciptakan kemudian disisipkan ajaran Islam, hingga Islam berkembang di daerah kudus dan sekitarnya.

Namun metode seperti ini ditentang sendiri oleh putra Sunan Kudus yaitu Amir Khasan, dan disaat sang ayah sedang menyebarkan ajaran Islam di daerah yang memakan waktu cukup lama, padepokan di titipkan ke anaknya. Di sinilah Amir Khasan menerapkan ajaran yang secara langsung mengenai Islam, tidak melalui metode gamelan dan gending Jawa seperti sang ayah, kerap terjadi benturan disana-sini dengan masyarakat dan bahkan dengan murid-muridnya sendiri di padepokan.

Setelah sekian lama pulanglah sang Sunan Kudus dari luar daerah, setelah dia mengetahui bahwa sepeninggal dirinya sang Putra menggunakan metode penyebaran Islam yang tidak sesuai dengan ajarannya, sang ayah pun murka, di usirnya sang putra dan tidak boleh menginjakkan kaki lagi di Tanah Jawa, dengan maksud agar sang putra bisa meneyebarkan ajaran islam di daerah yang belum mengenal Islam. Keesokan harinya rakit yang akan membawa Amir Khasan sudah siap dengan beberapa bekal dari sang ibu, yakni pepes ikan lele kesukaan nya, seikat padi, mustaka (Puncak bangunan) Masjid dari bahan tanah liat, serta tongkat kesayangan ayahnya.

Sang ibu dengan derai air mata mengantarkan sang anak yang sudah menyusuri sungai dengan rakitnya, berhari-hari sang ibu menyusuri sungai hingga pada suatu hari tibalah sang rakit di muara sungai dan rakitpun terbawa arus ke tengah laut, sang ibu dengan bersusah payah menaiki bukit untuk melihat rakit anaknya, hingga terlihatlah rakit di kejauhan dan terlihat pula dengan samar-samar daratan dengan gunung, sang Ibu pun memerintahkan muridnya untuk melaporkan kepada Sunan Kudus bahwa sang putra menuju daratan bergunung itu, namun sang murid dalam memberikan laporan salah ucap bahwa putra Kanjeng Sunan berada jauh di tengah laut menuju daratan atau gunung yang tampak kremun-kremun (samar-samar), dari situlah sang Sunan mendoakan putranya agar sampai “Karimun jawa” dengan selamat, dan beredarlah berita bahwa Amir khasan sedang berdakwah ke Karimun Jawa. Dan mulai saat itulah daratan itu dinamai Karimun Jawa.

***

Perjalanan ke Karimun

Raungan deru mesin KMP Muria memecah keheningan di dermaga yang terletak di kawasan objek wisata pantai Kartini itu seolah menyiratkan lelah dan bosan yang teramat sangat dari kMP Muria yang sudah tampak tua. Setiap hari yang dilihat adalah laut, dermaga Karimunjawa dan dermaga pantai Kartini. Kedua dermaga tempat dia akan berlabuh untuk menaik-turunkan para penumpang.

KMP Muria
KMP Muria

Cuaca pagi itu cukup cerah, begitu pula dengan para penumpang yang berada di kapal. Jumlahnya kala itu tidak terlalu banyak, mungkin kurang dari kapasitas maksimal kapal yang berjumlah sekitar 200an penumpang sekali angkut.

Awalnya, semua masih terlihat gembira bahkan ada serombongan remaja dengan gaya-gaya kocak dan sedikit noraknya sedang asik berfoto-foto. Namun begitu waktu menginjak pada jam-jam ketiga para penumpang di atas kapal semua sudah mulai terlihat bosan dan jenuh.

Begitulah yang akan kita lalui saat perjalanan ke Karimun.

Setelah 4 jam membunuh bosan di kapal KMP Muria, di kejauhan daratan dengan bukit-bukit yang hijau mulai terlihat Kremun-kremun alias samar-samar. Ya, itulah Pulau Karimunjawa.

Sebuah gugusan pulau-pulau berjumlah 27 pulau. Di antara pulau-pulau tersebut, sebanyak 5 pulau berpenghuni, yaitu: Pulau Karimunjawa, Pulau Genting, Pulau Kemujan, Pulau Nyamuk dan Pulau Parang.

Tak berselang lama, kapal KMP Muria yang saya tumpangi mulai merapat. Air laut di sekitar dermaga ini jernih sekali, hingga saya bisa melihat ganggang yang tumbuh di dasar laut. Bukit-bukit hijau nan memuka dengan latar belakang langit biru dan awan putih seolah berarak menyambut kedatangan kami kala itu.

Lelah, bosan dan penah yang terakumulasi selama 6 jam di kapal rasanya langsung hilang. Justru semangat yang kian membara untuk segera menyeburkan diri di beningnya air laut itu. Tepat pukul 15.30, saya pun menginjakkan kaki di Karimun Jawa.

Dermaga Karimunjawa
Dermaga Karimunjawa

***

Aktivitas wisata di Karimunjawa

Ada beberapa aktivitas seru yang bisa kamu lakukan saat wisata di Karimunjawa.

  1. Island Hopping

    Menikmati Karimunjawa rasanya kurang lengkap bila hanya menikmati daratan dan sekitarnya saja. Maka dengan menyewa perahu nelayan kita bisa menikmati pulau-pulau kecil di sekitar pulau karimunjawa ini dan island hoping adalah agenda yang tidak boleh dilewatkan jika mengunjungi Kepulauan Karimun ini.

    Liburan ke Karimun Jawa
    Semula tujuan kapal diarahkan ke pulau Sintok, namun karena pesona pulau Tengah yang saya lewati seakan memanggil-manggil akhirnya kapal pun berlabuh di pulau Tengah ini. Pulaunya sepi dan indah, namun menurut keterangan beberapa teman saya, pulau ini sudah dikelola oleh perorangan.

    Pantainya yang putih bersih dengan sesekali ombak kecil datang menghipnotis teman-teman saya untuk segera menceburkan diri ke laut, dan saya pun tidak kuasa untuk menahan terlalu lama tidak menceburkan diri.

    Saking serunya, island hoping bahkan masih menjadi agenda saya di hari ketiga. Kali ini tujuan saya adalah Pulau Cemara Besar, Tanjung Gelam dan Pulau Menjangan.

    Pulau Cemara Besar
    Pulau Cemara Besar

    Pantai di Pulau Cemara Besar

    Trip ke Karimunjawa

    Namun, tak lama berselang menikmati keindahan Pulau Cemara dengan airnya yang bening berwarna hijau tosca, tiba-tiba dari arah belakang muncul mendung hitam serta angin yang sangat kencang. Saya dan beberapa teman pun harus segera kembali ke kapal untuk merapat kembali ke daratan Karimunjawa, yakni di Tanjung Gelam.

    Tanjung Gelam
    Mendarat di Tanjung Gelam

    Alhamdulillah setelah menerjang badai yang lumayan mengerikan, kapal pun merapat di Tanjung Gelam. Kami pun tak menyia-nyiakan waktu yang ada untuk menjelajah sebagian area pantai. Karena langit masih mendung laju kapal pun segera di arahkan ke pulau Menjangan setelah membakar ikan dan makan siang di Tanjung Gelam.

  2. Snorkeling

    Tentu, dengan lansekap Kepulauan Karimun yang terdiri dari banyak pulau, aktivitas ber-snorkeling ria tak boleh dilewatkan sembari island hopping. Untuk itu jangan lupa untuk selalu membawa peralatan snorkeling.

    Nemo di Karimunjawa

    Pesona bawah laut Karimun

    Koral di Karimun
    Jangan tercekat kala hamparan karang serta ikan warna-warni menyambut kedatanganmu, dan puaskan diri menikmati panorama bawah laut yang indah. Seperti kami yang baru saja merapat di sebuah pulau kecil dengan pantai yang indah sudah disambut dengan banyak ikan warna-warni. Terlihat sekeluarga Nemo pun dengan lincahnya menyambut kami.

    Jangan kasih makan ikan

    Bawah laut Karimunjawa

    Banyak Nemo di bawah laut Karimunjawa

  3. Berenang bersama Hiu

    Jangan lupa untuk menyempatkan diri melihat penangkaran ikan hiu. Beberapa teman saya bahkan menikmati sensasi berenang bersama ikan yang terkenal ganas di sebuh kolam kecil yang terbuat dari susunan batu karang sehingga air laut masih bisa masuk dari celah-celah karang tersebut.

  4. Menyaksikan keindahan matahari terbit dan tenggelam

    Sementara teman-teman saya begitu menikmati berenang bersama hiu, salah sendiri justru tertarik dengan pemandangan matahari tenggelam yang indah. Kata salah seorang awak kapal, keindahan sunset akan semakin terlihat saat berada di sebelah barat Pulau Menjangan Besar.

    Sunset di Karimun Jawa

    Keindahan senja di Karimun
    Dan benar saja, sunset petang itu sunggu indah, kawan! Sensasinya luar biasa sekali ketika melihat sang Surya perlahan kembali ke peraduannya diselimuti oleh refleksi langit yang sempurna.

    Saya sempat menikmati matahari terbit dari Nirvana Resort.

  5. Diving

    Bila kamu sudah memiliki iji menyelam, aktivitas diving juga bisa dilakukan di sini. Tak kalah serunya, karena kamu bisa melihat spot Wreck Dive KLM Masa Indah yang karam 2007 silam.

    Baca cerita kawan saya: Penunggu bawah laut Pulau Menjangan Kecil Karimun

 

Penginapan di Karimunjawa

Untuk penginapan, kamu tak usah khawatir, karena ada begitu banyak penginapan yang bertebaran di sana dari rentang harga backpackeran hingga yang tipe resort. Nah, Saat trip ke Karimunjawa ada beberapa penginapan yang saya tempati.

  • Wisata Apung Jaya Karimun

    Merupakan sebuah penginapan yang dibangun di atas permukaan air laut sehingga memberikan sensasi tersendiri jika kita menginap disana. Letaknya tidak jauh dari daratan Pulau Menjangan Besar. Sementara di bawah penginapan di pelihara beberapa ikan Hiu dan beberapa penyu.

    Wisma Apung di Karimun
    Wisma Apung

    Jumlah kamarnya sendiri terbagi dari beberapa kelas, mulai yang ber AC dengan kamar mandi di dalam, tanpa AC tapi kamar mandi di dalam dan yang terakhir tanpa AC dan Kamar mandi di luar. Silahkan pilih sesuai selera dan ketersediaan kamar pada saat itu.

    Kebetulan saya mendapatkan kamar yang tipe terakhir tanpa AC kamar mandi diluar. Tanpa AC pun saya sudah merasa dingin karena semua dinding penginapan ini terbuat dari anyaman bambu karena angin laut masuk melalui celah-celah anyaman bambu tersebut.

  • Nirvana Resort

    Bagi kamu yang ingin sebuah penginapan yang lebih proper mungkin Nirvana Resort ini bisa menjadi pilihan yang pas. Pemandangan dari tempat ini menurut saya cukup okay. Saya sempat menikmati matahari terbit dari Nirwana Resort ini sebelum berkemas untuk pulang kembali ke Pulau Jawa.

    Nirvana Resort Karimun

Sedang asik-asiknya menikmati sunrise yang sedikit tertutup awan pagi itu, tiba-tiba saya dikejutkan oleh bunyi bel dari kapal yang memberikan isyarat bahwa kapal akan segera di berangkatkan, akhirnya saya dan ketiga orang teman saya pun tunggang langgang berlarian ke penginapan untuk sesegera mungkin berkemas dan segera menuju ke kapal KMP MURIA, dan alhamdulillah tidak tertinggal, setelah bunyi bel ketiga kapal pun mulai bergerak meninggalkan pulau Karimun Jawa yang indah, makin lama makin menghilang dari pandangan dan makin samar-samar, dan saya pun teringat asal mula kata karimun Jawa, Kremun-kremun.

Cara ke Karimun Jawa

Bisa dengan pesawat, kereta, maupun Bus ke Semarang, dari semarang bisa naek kapal cepat Kartini, namun sebelumnya harus pesan tiket atau konfirmasi terlebih dahulu, karena jika musim badai kapal sering tidak berangkat. Karena kapal ini termasuk kapal cepat maka hanya membutuhkan waktu 3 jam perjalanan dari semarang ke Karimunjawa.

Bisa dengan mengunakan bus Tujuan Jepara (pantai kartini) dari pelabuhan kartini naek Kmp Muria, jika anda beruntung bisa mendapatkan tiket VIP dan jika tidak yang ekonomi bersama penduduk karimun jawa, dengan waktu tempuh selama 6 jam silahkan persiapkan perlengkapan hiburan seperti ipod dan buku bacaan untuk membunuh bosan selama perjalanan.

Selain cara-cara diatas tersebut , bagi Anda yang berkantong tebal dan waktu sebagai taruhannya, ada pesawat kecil di Bandara Ahmad Yani Semarang dapat disewa menuju Bandar Udara Dewa Daru di Pulau Kemujan (salah satu pulau di Karimunjawa). Dengan menggunakan pesawat sewaan, Anda dapat melihat keindahan pulau Karimunjawa dari angkasa sebelum mendarat di lapangan terbang yang ada di Karimunjawa. Perjalanan dengan pesawat menempuh waktu sekitar 30 menit.

***
Cerita trip ke Karimunjawa ini saya lakukan medio tahun 2010 dan 2011 yang lalu. Mungkin terdapat informasi terkait seperti harga bila tertera mungkin sudah tidak relevan lagi saat artikel ini di update.

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts

Leave a Reply