Pepohonan hijau memayungi jalan masuk menuju Tanjung Lesung Beach Hotel. Seolah kita sedang dibawa memasuki sebuah lorong waktu. Sementara di kanan kiri jalan terlihat persawahan hijau yang tertata rapi. Beberapa pohon kelapa yang menurut keterangan pemandu adalah kelapa purba juga bertebaran di persawahan tadi. Semua terlihat begitu damai.
Di lobby hotel kami disambut dengan tarian hula-hula ala Hawai. Semua riang gembira menari mengikuti gerakan sang pemandu. Setelah tarian selesai salah seorang dari pihak hotel memberikan breifing singkat tentang trip yang sedang saya dan beberapa teman dari media, blogger dan instagramer jalani ini.
Yah kami mendapat undangan untuk merasakan sensasi menginap beberapa malam di Tanjung Lesung beach hotel. Menikmati beberapa fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel.
Tanjung Lesung terlihat tidak begitu ramai, hal ini dikarenakan waktu kami datang masih hari kerja. Dan biasanya akan ramai pengunjung ketika akhir pekan tiba. Banyak sekali pengunjung datang untuk menikmati akhir pakan bersama keluarga dilokasi ini.
Selain Tanjung Lesung Beach Hotel, Jababeka selaku pengelola juga menawarkan hunian berupa villa. Kalica villa adalah villa-villa private yang bisa di sewa oleh tamu untuk menginap di Tanjung Lesung. Jadi kalau akhir pekan tiba villa-villa ini juga penuh oleh pengunjung. Villanya sendiri enak sekali, lengkap dengan kolam renang pribadi untuk beberapa type villa.
Kamar-kamar di Tanjung Lesung beach hotel bukanlah kamar bertingkat kotak layaknya hotel-hotel yang ada di perkotaan. Semua di desain seperti villa juga. Ada yang hanya memiliki satu kamar, dan ada juga menawarkan beberapa kamar di dalam satu bangunanannya.
Sebuah kolam renang ukuran besar terletak manis di depan sebuah restoran yang berbatasan langsung dengan laut. Jadi di beberapa sudut kita bisa melihatnya seperti infinity pool. Jadi berenang disana sambil mendengarkan riak ombak kecil yang sampai ke pantai rasanya mendamaikan sekali.
Selain menikmati fasilitas hotel, saya dan rombongan juga diajak untuk menikmati suasana pedesaan yang ada tidak jauh dari hotel. Dari melongok langsung perkebunan salak Barus yang sedang di kembangkan hasil kemitraan antara pihak Jababeka dan warga sekitar, hingga sampai ke sebuah workshop pengrajin hiasan yang di olah dari pelepah kelapa. Sungguh pengalaman yang menarik bisa berinteraksi langsung dengan warga sekitar.
Dihari terakhir kami mengarah ke sebuah pulau yang letaknya tidak jauh dari posisi hotel. Hanya beberapa menit berkendara kami harus berpindah moda transportasi menggunakan kapal nelayan untuk menuju ke pulau Liwungan.
Pulau kecil itu konon katanya di miliki oleh mantan gubernur Banten yang sedang terkena kasus di KPK. Sebelum menjejakkan kaki di sana, kami disambut oleh camar-camar yang berterbangan diatas kapal nelayan yang kami tumpangi.
Sebuah dermaga kayu menyambut kami. Pulau Liwungannya sendiri tidak berpenghuni. Pulau ini hanya di jaga oleh sebuah keluarga yang mendapat tugas untuk merawat pulau. Pulaunya juga bukanlah pulau yang besar. Tidak butuh waktu lama untuk mengelilinginya. Kami hanya menikmati satu sisi pulaunya saja, sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang berhembus.
Selamat Berlibur ke Tanjung Lesung.