Batik, Ekspresi Jiwa Bangsa Indonesia

11

Batik adalah ekspresi jiwa bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Sekarang ini sudah banyak sekali beredar batik modern, salah satunya adalah gaun batik yang banyak di pakai oleh selebritas negri ini bahkan manca negara. Dalam tatanan budaya Jawa, batik adalah sebuah produk seni yang bernilai tinggi. Bahkan ada beberapa batik yang hanya dikenakan pada saat upacara adat tertentu saja. Tapi apakah batik hanya ada di Jawa saja?

Jalanan setapak menurun tajam membuat saya harus berhati-hati dalam melangkah. Sementara itu di kanan kiri saya adalah rimbunan pohon bambu yang begitu lebat. Sekilas di depan saya tidak akan ada kehidupan sama sekali. Tapi di balik rimbunnya pohon bambu itu ada sebuah rumah yang sederhana. Dari atap rumah terlihat kebulan asap dapur yang menandakan adanya kehidupan di rumah tersebut.

“Silahkan masuk bapak ibu, hanya beginilah kondisi rumah saya”. Nek One mempersilahkan saya dan beberapa teman memasuki rumahnya.

Bersama Nek One sang pembuat Sarita Toraja
Bersama Nek One sang pembuat Sarita Toraja

Nek One adalah seorang wanita renta yang umurnya sudah lebih tua dari kemerdakaan negeri ini. Beliau adalah satu-satunya wanita pembuat kain sarita yang masih hidup. Kain Sarita adalah kain yang di gunakan untuk upacara-upacara adat di Toraja.

Pembuatannya sendiri adalah dengan menggoreskan cairan “malam” panas ke kain sebelum proses pewarnaan di mulai. Dan kalau di tilik dari cara pembuatannya tidak jauh berbeda dengan pembuatan batik.

Lihat deh ikat kepalanya, Batik kan?
Lihat deh ikat kepalanya, Batik kan?

 

Bercengkrama dengan Tetua Adat di Waerebo
Bercengkrama dengan Tetua Adat di Waerebo

Lain lagi kisah saya di bumi Nusa Tenggara Timur. Pagi yang damai membuat saya dan Bapak Rafael asik bercerita di depan rumah kendang. Rumah kendang adalah sebuah bangunan berbentuk kerucut, dan biasa di sebut oleh masyarakat Wae Rebo dengan Mbaru Niang. Obrolan kami makin lengkap dengan suguhan kopi Waerebo yang terkenal sebagai kopi terenak di daratan Flores itu. Satu hal yang membuat saya menelisik untuk bertanya adalah ikat kepala bapak Rafael ini. Ikat kepala ini terbuat dari kain batik. Dan setelah saya bertanya lebih dalam ke beliau, memang itu warisan nenek moyang mereka. Tak heran jika para pemain tari Caci, tari perang khas Manggarai juga mengenakannya.

Bapak Raja Boti dan Cucunya..*upps bukan ding
Bapak Raja Boti dan Cucunya..*upps bukan ding

Tidak berhenti disitu saja, Dikampung Boti di Pulau Timor NTT, saya juga menemukan ikat kepala bapak Raja adalah kain Batik. Dan ketika saya tanya tentang kenapa batik, Bapak raja yang di wakili saudaranya karena tidak bisa berbahasa Indonesia menjawab, ya karena dari nenek moyang mereka sudah mengenakan itu.

Warga lokal selepas iris tuak
Warga lokal selepas iris tuak
Om Kattu Keraba, warga sabu barat
Om Kattu Keraba, warga sabu barat

Satu kisah lagi ketika saya tidak sengaja berkunjung ke Pulau Sabu. Sebuah pulau yang terasing di tengah laut diantara pulau Sumba dan pulau Rote. Ketika saya mengajak om Kattu seorang warga lokal untuk berfoto bareng, beliau malah pamit untuk mengambil perlengkapan adat kedalam rumah. Dan begitu keluar dari rumah beliau sudah mengenakan udeng yang saya yakin itu adalah Batik.


Dari kesemua kisah itu saya jadi berfikir tentang batik ini sendiri. Tak heran jika batik di nobatkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda pada 2 oktober 2009 lalu oleh UNESCO. United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO) mengakui dan mengesahkan secara resmi Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia (World Heritage).

Kita seharusnya bisa belajar dari filosofi batik yang ada di nusantara ini. Walau setiap daerah memiliki kekhasanya sendiri, tapi disatukan oleh batik. Dari ujung barat hingga ujung timur nusantara, batik sudah menjadi salah satu dari ekspresi jiwa warganya. Seperti negeri ini yang beragam macam suku dan budaya tapi bersatu di bawah bingkai NKRI.

Selamat Hari Batik 2014.

Note:

Postingan ini merupakan partisipasi Posting barengan bersama teman-teman forum Travel Bloggers Indonesia dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2014

Baca Juga:

1. Parahita Satiti – Pak Becak, Toko Batik & Buatan Tiongkok

2. Felicia Lesmana – How To Celebrate National Batik Day

3. Danan Wahyu – Madura Cultural Trip, Gentongan Membatik Dengan Hati

4. Olyvia Bendon – Batik Indonesia Warisan Yang Hidup

5. Lenny Lim – Belajar Membatik di Kampung Batik Kauman Solo

6. Halim Santoso – Loyalitas Dibalik Keindahan Batik Lasem

7. Atrasina Adlina – Ternyata Maluku Juga Punya Batik

8. Noerazhka – Selembar Cinta Dari Belitung Timur Untuk Indonesia

9. Indri Juwono – Bangga Dengan Batik di Luar Negeri

10. Titiw – Balada Pencarian Batik Pacitan

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts