I Made Muji, Pengrajin Barong Bali. LihatIndonesia #21

11

I Made Muji adalah pengrajin Barong Bali yang berasal dari desa Batuan. Pria kelahiran 62 tahun silam itu sekilas hanya lah seperti para pria kebanyakan. Namun begitu kenal lebih dekat ternyata darah yang mengalir di tubuhnya merupakan aliran darah seni bercitarasa tinggi. Team Lihat Indonesia berkesempatan mampir ke workshopnya I Made Muji di desa Batuan, Bali.

Halaman rumah I Made Muji
Halaman rumah I Made Muji

Sebuah sore yang hangat ketika saya dan team Lihat Indonesia menelusuri jalan-jalan kecil di sebuah desa seni di Bali ini. Desa Batuan namanya, mungkin bagi sebagian orang nama desa ini masih asing, tapi tidak bagi para pedagang di Ubud dan Sukawawi serta pecinta seni Bali, khusunya seni topeng dan barong.

Laju roda Taft Diesel kami berhenti di depan sebuah bangunan khas Bali. Memang keseluruhan bangunan di desa Batuan ini terbuat dengan arsitektur Bali yang kental. Tidak heran kenapa pulau ini menjadi tujuan wisata dunia hingga saat ini.

Barong karya I Made Muji
Barong karya I Made Muji

Memasuki sebuah gapura kecil saya di bawa ke sebuah komplek yang tersusun untuk sebuah keluarga besar Bali. Saya menemukan beberapa ruangan, tempat ibadah dan ruang serba guna seperti pada keluarga Bali kebanyakan. Namun yang membuat unik disini adalah, beberapa barong terlihat tergantung menanti untuk di selesaikan. Rambut putih dan muka sang barong sendiri seolah memancarkan nilai magis yang luar biasa.

I Made Gusti dan beberapa pekerjanya sedang terlihat mewarnai topeng-topeng yang ukurannya lebih kecil dari sang barong yang tergantung. Warna-warna cerah khas Bali lebih mendominasi. Dan menurut keterangan beliaulah warna-warna topeng ini adalah warna tradisional yang biasa di gunakan untuk upacara adat di Pura.

Untuk membuat sebuah Barong Landung setidaknya butuh waktu sekitar 4 bulan bagi I Made Muji. Banyak proses yang harus dijalani. Apalagi jika itu adalah barong sakral yang hanya di tarikan di pura pada upacara adat. Kayu yang di gunakan juga biasanya berasal dari tempat-tempat keramat semisal pura. Untuk menebang kayunya sendiri juga butuh sebuah upacara khusus. Belum lagi upacara ini dan itu-nya, maka waktu 4 bulan terkadang malah tidak cukup.

Mengukirnya sendiri juga harus hati-hati dan teliti. Setelah halus semuanya barulah proses pengecatan di mulai. Butuh waktu juga untuk proses ini. Tahap selanjutnya adalah pemasangan rambut dan pernak-pernik barong itu sendiri hingga akhirnya sebuah baju barong lengkap dengan asesorisnya terpasang.

Barong
Barong

Tari barong sendiri biasanya di tarikan oleh dua orang, yakni juru saluk/juru bapang. Satu penari biasanya mengambil posisi di depan dan memegang kepala barong, sementara satunya lagi di posisi belakang mengendalikan pergerakan ekor sang barong. Satu hal yang perlu di ingat, untuk menarikan sebuah barong bukan sembarangan orang, ada proses nya juga ternyata, dan menurut kepercayaan hindu Bali hanya orang-orang yang dipilih oleh alam lah yang bisa menarikan kesenian tradisional yang sakral ini. Dan ada pula upacara khusu untuk sang barong jika keesokan harinya akan melakukan pertunjukan.

imade muji

Banyak sudah prestasi yang menghampiri I Made Muji. Dari memenangkan beberapa lomba hingga mendapatkan sebuah penghargaan berupa WIJIKUSUMA. Ini adalah bentuk pernghargaan yang di berikan oleh pemerintah Gianyar atas ketekunannya dalam mengembangkan kesenian ukir topeng dan pembuatan Barong. Dan penghargaan ini ternyata menjadi pemicu untuk terus berkarya bagi seorang pengrajin Barong yang mendapat kan ilmu dari sang ayah yang juga seorang pembuat Barong.

Produknya sendiri yang paling di unggulkan selain barong adalah Topeng tradisi, salang uang kepeng dan gelungan yang sering dipakai oleh penari Bali.  Produk-produk dari gallery I Made Muji sudah melanglang ke berbagai penjuru dunia. Berkat bantuan seorang sahabatanya warga California beliau bisa memasarkan produknya ke banyak tempat, namun sayang sekarang sudah tidak lagi.

“kebanyakan yang beli orang lokal mas, untuk dipakai pertunjukan ataupun untuk di pura” seloroh beliau di sela-sela pekerjaan nya.

Topeng hasil karya I Made Gusti
Topeng hasil karya I Made Gusti

I Made Muji sekarang boleh bangga. Sudah banyak pengrajin lain berhasil dari ilmu yang beliau ajarkan. Bahkan sang putra juga sudah mewarisi ilmu mematung yang dia punyai. Banyak juga sudah pengrajin-pengrajin dari luar negeri berhasil menguasai ilmu mematung dari tangan dinginnya. Bahkan pernah seseorang yang berasal dari  University of California “mondok” setahun di workshop nya untuk penelitian dan belajar mengenai seni patung dan barong Bali ini. Dan dia sangat bangga sudah berhasil mengajarkan ilmuanya ke banyak orang.

Seperti di ketahui di desa Batuan sendiri terdiri dari sekitar 275 kepala keluarga, dan dari 275 kepala keluarga tersebut, 90 persen diantaranya dalah pekerja seni. Sungguh bangga bisa menginjakkan kaki di desa seni yang keren ini. Sebuah desa yang sangat menjunjung tinggi sebuah tradisi melalui seni, sebuah desa yang banyak menghasilkan seniman-seniman hebat seperti I Made Muji ini. Satu harapan dari seniman ini adalah, desa mereka bisa lebih di kenal masyarakat luas sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang hangat, seperti dua daerah pendampingnya, yakni Ubud dan Sukawati. Dan yang membuat saya tercengang adalah ucapan yang keluar di akhir perbincangan kami,

“hasil-hasil seni di Ubud dan Sukawati itu kebanyakan dari desa kami lho mas”

Damn, semoga Batuan bisa lebih maju dari sekarang dengan tetap berpegang teguh pada pilar-pilar desa seni mereka seperti yang sudah di bangun oleh nenek moyang mereka terdahulu. Semoga..

 

kami team Lihat Indonesia
kami team Lihat Indonesia
Topeng ini menang lomba
Topeng ini menang lomba
masih proses pewarnaan
masih proses pewarnaan
di Galeri nya I Made Muji
di Galeri nya I Made Muji

Penganut Pesan Kakek "Jadilah pejalan dan belajarlah dari perjalanan itu". Suka Jalan-jalan, Makan-makan, Poto-poto dan Buat Video. Cek cerita perjalanan saya di Instagram dan Youtube @lostpacker

Related Posts

13 Responses

Leave a Reply