Aceh memang sebuah Fantastic Destinations. Setiap kali mengunjunginya, selalu ada cerita seru yang bisa saya bawa pulang. Nah kali ini saya akan bercerita tentany tiga tempat yang wajib kalian datangi ketika mengunjungi Aceh.
1. Kedai Kopi Black Jack
Pertama mendengar namanya, saya rada bingung, karena nyaru dengan nama minuman dari negeri antah berantah. Tapi untunglah kedai kopi rekomendasi dari pak Reza ini membuat saya dan beberapa sahabat yang malam itu kesana terlihat “bahagia”.
Padahal sewaktu voting pemilihan kedai kopi, kami semua prefer yang ada wifinya. Maklumlah pekerja digital macam saya dan teman-teman ini, internet adalah urat nadi. Nah siapa sangka seketika ketika saya sampai di kedai kopi tersebut dan mencicip menu andalannya, seketika juga lupa akan ada wifi apa tidak di lokasi ini.
Kedai kopi ini di kelola oleh Bang Jack. Pria Aceh berperawakan gempal dengan senyum selalu sumringah. Kalau dilihay dari postur tubuh, rasanya mustahil beliau ini bisa mencipta sebuah kudapan nan lezat. tapi begitu sanger, kopi susu khas Aceh keluar, mata terbelalak karena sungguh aduhai sekali nikmatnya. Belum lagi pisang coklatnya yang leker sekali.
Tadinya saya mengira, sebuah warung kopi ya hanya menjual kopi dan sejenisnya saja. Tapi ternyata tidak. Ada beberapa warung kopi yang ternyata menyajikan kudapan lezat seperti di kedai kopi Bang Jack ini. Gulai Kambing dengan resep rahasia membuat lidah saya menari ketika menikmatinya. Rasa rempah-rempahnya sungguh luar biasa sekali. Seperti masakan Aceh lainya, rempah memang menjadi andalan dari setiap menu masakan yanh tersaji.
Malam itu kami semua larut dalam lezatnya menu-menu andalan Bang Jack.
2. Mi Razali
Walaupun tidak memakai embel-embel mi Aceh, mi Razali ini sudah dikenal orang sebagai cikal bakal mi Aceh. Sudah ada sejak 1967 membuktikam resep mi Razali ini sudah turun temurun di gemari pelanggannya.
Perpaduan antara Mi Hokkian atau mi lidi dengan bumbu rempah khas Aceh membuat mi Razali ini selalu ramai di kunjungi pelanggannya. Dan setiap kali main ke Aceh, saya selalu suka datang ke mari.
Ada tiga pilihan mi yang di jual. Mi rebus, mi goreng basah dan mi goreng kering. untuk toppingnya sendiri beragam. Bisa dengan topping Kepiting, daging hingga seafood lainnya seperti udang dan cumi. Bagi penggemar ayam jangan khawatir, warung Mi Razali ini juga menyajikannya kok bagi kalian.
Sepiring mi Razali terhidang di meja sesuai pesanan. Mi kepiting. Begitu piring di letakkan di meja, harum rempah dalam kuahnya langsung menghambur di udara. Rasanya ingim segera menyantap habis semua yang ada dalam piring tersebut. kepitingnya juga terasa lembut karena terendam kuah mi yang kaya akan rempah. Dan kuah yang hampir tumpah dari piring itu menginyimidasi saya untuk segera menyantapnya. Yuh ahhh
3. Kedai Kopi Rumoh Aceh
Kedai kopi ini letaknya memang bukan di pinggir jalan raya. Bagi yang pertama datang pasti akan rada bingung. Tapi ketika sudah tau kedai kopi yang tempatnya asik buat nongkrong ini, niscaya kalian akan enggan untuk beranjak pulang.
Kedai ini di kelola oleh seorang pemuda Aceh yang visioner. Mengaku mendapat titah untuk melanjutkan bisnis warung kopi keluarga, pemuda ini sekarang full time mengurus warung kopi ini. Pemuda itu bernama Danurfan, tapi entah mengapa dikenal dikalangan anak muda dengan nama Bang Gem @IndieGem. Mengusung tagline “Coffee is yours dan Lelaki di secangkir kopi dan konservasi” warung kopi ini patut kalian sambangi ketika menginjakkan kaki di Banda Aceh. Silahkan request kopi sesuai selera kalian, abang Gem akan meraciknya spesial buat kita. Seperti racikan kopi saya malam itu.
Selain menjual kopi siap saji, kedai kopi bang Gem ini juga menyiapkan kopi siap saji yang visa kita bawa pulang. Dan semua kopi di Rumoh Aceh ini di oleh secara organic. Sudah jelas kan, mutu dan aromanya pasti luar biasa sekali.
4. Ayam Pramugari
Lokasinya tepat di samping Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. sebuah warung sederhana yang letaknya menempel dengan bangunan Bandara. Namun ketika saya memasuki area parkirnya di buat kagum. Warung sederhana ini dipenuhi pengunjung yang penasaran dengan menu “Ayam Pramugari” disana.
Warung makan Aditya Jaya ini sudah lama sejatinya. Berdiri sejak 1980, tapi baru terkenal mulai 2005 lalu. Setelah Tsunami, warung ini berpindah ke lokasi baru yang sekarang ini, di samping Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.
Apa sih yang menarik dari ayam pramugari ini? Pertama adalah ayam yang di olah merupakan ayam kampung yang masih muda, jadi dagingnya empuk dan renyah. Selain itu bumbu khas yang di campurkan ketika ayam di ungkep setelah di bersihkan juga membuat ayam pramugari ini lezat sekali di santap ketika hangat. Belum lagi irisan daun pandan dan temuru (sejenis daun kemangi khas Aceh) membuat aroma dari Ayam Pramugari ini semakin semerbak. terus kenapa namanya Pramugari? Mungkin karena potongan khas paha ayam ini jenjang-jenjang seperti paha Pramugari, maka seorang pengunjung manamai kedai ini dengan menu andalan Ayam Pramugari, branding yang menarik.
Menyantap Ayam Pramugari panas akan terasa makin nikmat dengan cocolan kari kambing yang kaya rempah khas Aceh Besar.